JAKARTA – Harga minyak mentah jatuh lantaran pasar dikejutkan oleh peningkatan pasokan minyak di Amerika Serikat. Data US Energy Information Administration (EIA) menyebutkan, pasokan minyak Amerika Serikat meningkat 3,6 juta barrel dengan stok bensin turun 800.000 barrel. Adapun produksi mingguan stagnan pada 11,7 juta barrel per hari.
Dikutip kompas.com dari Investor Business Daily, Kamis (29/11/2018), harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) anjlok 2,5 persen menjadi 50,29 dollar AS per barrel. Sementara Brent jatuh 2,4 persen menjadi 58,,76 dollar AS per barrel pada perdagangan Rabu, (28/11/2018). Angka tersebut adalah yang terendah sejak Oktober 2018.
Harga minyak diprediksi akan menjadi pembahasan utama dalam pertemuan G-20 di Buenos Aires Argentina pekan ini. Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden Rusia Vladimir Putin serta menteri energi dari kedua negara tersebut akan melakukan pertemuan.
Pada pertemuan G-20, China dan Amerika Serikat juga akan bertemu untuk melakukan negosiasi terkait perng dagang di antara keduanya. Pertemuan di antara kedua negara raksasa ekonomi dunia tersebut dikhawatirkan menimbulkan gejolak baru terhadap harga minyak dunia.
Pertemuan G-20 ini dilakukan sebelum pertemuan OPEC pada 6 Desember mendatang di Wina. Analis memperkirakan OPEC dan Rusia akan mengumumkan pemangkasan produksi sebesar 1 hhingga 1,5 juta barrel per hari pada pertemuan tersebut.
Namun, Menteri Energi Saudi Khalid Al Falik telah mengatakan pihaknya tidak akan menjadi satu-satunya negara yang memangkas produksi minyak.
Sebelumnya, Presiden Trump sempat menekan Arab Saudi untuk tidak memangkas produksi sehingga AS tidak perlu membayar harga bahan bakar minyak lebih tinggi. (Red)