SERANG – Kabupaten Serang menjadi zona merah kasus positif Covid-19. Hal itu karena lonjakan kasus yang sangat signifikan di dua wilayah. Ada dua kluster besar kasus Covid-19 di Kabupaten Serang yang menyebabkan wilayah tersebut menjadi zona merah menyusul Tangerang Raya.
Dua kluster besar tersebut pertama di Kecamatan Tirtayasa dan kedua kluster Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon.
Pada kluster Kecamatan Tirtayasa dipicu oleh salah satu pasien positif Corona dari Penjaringan, Jakarta Utara yang kabur pulang kampung halaman di Tirtayasa, Kabupaten Serang.
Pasien berinisial ZH (37) berjenis kelamin perempuan tersebut kabur pulang kampung setelah dinyatakan positif Corona dari zona merah. Setelah pulang tanggal 26 Mei 2020, ia beraktivitas di Lebakwangi dan Tirtayasa.
Pada tanggal 28 Mei 2020, ZH yang tengah mengendarai sepeda motor mengalami kecelakaan lalu lintas. Sontak warga yang melihat kejadian tersebut langsung menolong korban dan membawanya ke Puskesmas Tirtayasa.
“Di UGD kami lakukan penelusuran ternyata baru terungkap ZH merupakan OTG positif Covid-19 yang menghindari isolasi di Jakarta,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Serang, dr. Agus Sukmayadi kepada BantenNews, Jumat (12/6/2020).
Dari karyawan yang bekerja di Penjaringan Jakarta Utara tersebut kemudian 3 tenaga kesehatan terpapar Covid-19. Tidak hanya itu 8 warga terdiri dari anggota keluarga dan warga yang menolong korban juga terpapar Covid-19. “Tenaga kesehatan itu 1 dokter dan 2 perawat. Mereka petugas di UGD Puskesmas Tirtayasa. Sedangkan 8 warga itu dari Lebakwangi dan Tirtayasa,” ujar Agus.
Penularan virus tidak berhenti di situ. Korban yang dibawa ke Rumah Sakit dr Dradjad Prawiranegara Kabupaten Serang juga menularkan ke 1 petugas medis rumah sakit plat merah milik Pemerintah Kabupaten Serang tersebut.
“Kami sudah lakukan sterilisasi Puskesmas dan UGD,” katanya.
Selain itu pihaknya telah melakukan rapid test serta Swab untuk 70 warga lain yang diduga kontak dengan pasien tersebut.
Kluster lain, dari RSUD Kota Cilegon. Dari rumah sakit tersebut, Coronavirus menyerang perawat kepala dan menulari tenaga media lainnya. “Perawatan kepala itu dari Puloampel. Selain itu kebanyakan petugas medis (yang terpapar) tinggal di Kecamatan Kramatwatu dan Waringinkurung,” kata dia.
Hingga saat ini, pihaknya belum bisa memastikan awal mula penularan virus yang menyerang tenaga kesehatan tersebut. “Apakah dari pasien, atau dari hilir mudik nakes ke zona merah, kami belum bisa pastikan,” katanya.
Di Kabupaten Serang, Agus mengakui ada penambahan kasus signifikan sebanyak 32 pasie dari 14 menjadi 46 kasus.
Di Kabupaten Serang sudah ada lebih dari tiga kluster. Trend kasus berpotensi resiko penularan yang besar oleh karena kluster/transmisi lokal yang terus berkembang serta sebaran kasus meningkat. (You/Red)