PANDEGLANG – Pasca peristiwa tsunami yang menerjang Kabupaten Pandeglang beberapa waktu lalu, kunjungan pariwisata khusus wisata pantai mulai dari Pantai Carita hingga Sumur menurun sangat drastis.
Seorang pelaku wisata senior di Carita, Teja Heriana mengungkapkan sebelum peristiwa tsunami menerjang Pandeglang, biasanya menjelang libur tahun baru wisatawan sudah banyak melakukan reservasi ke hotel atau penginapan, namun untuk tahun ini belum ada satupun wisatawan yang melakukan memesan kamar.
“Dibilang putus harapan sih engga. Tapi ya menipis lah harapannya untuk pariwisata seperti tahun lalu itu sulit berharap sampai seperti itu. Ini kami belum ada tanda-tanda pesanan itu ada, kalau seperti tahun-tahun lalu biasanya sudah ada 30 persen reservasi masuk, tapi untuk tahun baru nanti ini masih nol,” kata Teja, Selasa (12/11/2019).
Selain pesanan kamar sepi, tingkat kunjungan wisatawan pada saat weekend juga sangat menurun. Alhasil, warga yang tadinya menggantungkan nasib dari pariwisata kini banyak yang beralih ke profesi lain.
“Menurun jauh, kalau kita lihat fakta di lapangan kaya pedagang aja mulai kosong, biasanya mereka buka tenda ini engga lagi, terus orang juga pesimis untuk gambling karena saat ke pantai penghasilan nol akhirnya mereka lebih baik memilih jadi tukang ojek,” jelasnya.
Bahkan Teja mengaku tidak terlalu berharap pada perhatian pemerintah daerah. Menurutnya, cara pandang pemerintah daerah dan pelaku wisata terkait visi misi tentang pariwisata belum menemukan kesepahaman.
“Sebetulnya kami gak banyak berharap lagi pada pemerintah daerah karena mindsetnya beda, mereka tidak tau apa yang dipikirkan. Tapi kami berharap paling tidak ada diskusi intensif pada kami sehingga ada usaha untuk saling mengenal dan mengoreksi kesalahan,” ujarnya.
(Med/Red)