TANGSEL – Meninggalnya Aurrellia Qurota Ain, Calon Paskibraka (Capaska) yang ditugaskan untuk mengibarkan bendera merah-putih pada 17 Agustus mendatang, memberi rasa ketidakpercayaan Capaska yang lain untuk kembali dilatih oleh Purna Paskibraka Indonesia (PPI).
“Saya mau dilatih TNI aja daripada PPI,” kata Capaska putri saat ditemui ketika latihan di lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Senin (5/8/2019).
Merka pun seperti tak kuat lagi dilatih oleh PPI. “Saya mau izin aja besok,” ujar Capaska tersebut secara serentak.
Sementara para capaska itu akan memasuki karantina pada tanggal 11 sampai 16 Agustus. Selama karantina mereka akan dilatih oleh PPI.
Di lokasi yang sama, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany dihadapan seluruh pelajar capaska berjanji segara mengevaluasi sistem pelatihan. Ia datang untuk memberikan dukungan moril agar semangat capaska meningkat kembali.
“Senior juga bisa salah. Jangan takut sampaikan keluhan adik-adik sama pelatih,” pesan Airin.
Di pihak lain, Kabag Humas Al Azhar BSD Yosep Hermawan Mustopa mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait anggota PPI yang melatih Aurel itu adalah alumni Al-Azhar atau bukan.
“Saya belum dapat informasi pelatih yag melatih aurel ini adalah alumni Al-Azhar atau bukan. tapi yang saya tahu, sampai detik ini alumni sini selaku alumni PPI tidak pernah melakukan kekerasan,” jelas Yosep.
“Untuk evaluasi mungkin akan ada perbaikan, mungkin tahun depan kaya misalkan anak-anak pengen dilatih sama TNI, ya nanti diusahakan,” imbuhnya. (Ihy/Red)