Beranda Pemerintahan Pasca Kenaikan BBM, Pemkot Serang Siapkan Rp5 Miliar Untuk Cegah Inflasi

Pasca Kenaikan BBM, Pemkot Serang Siapkan Rp5 Miliar Untuk Cegah Inflasi

Sekda Kota Serang Nanang Saefudin.

SERANG – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Serang menyiapkan anggaran Rp5 miliar untuk mencegah terjadinya inflasi pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Hal itu disampaikan Sekda Kota Serang, Nanang Saefudin usai menggelar Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pengendalian Inflasi Kota Serang di salah satu hotel di Kota Serang, Kamis (8/9/2022).

Ia menjelaskan kegiatan rapat koordinasi dan sinkronisasi pengendalian inflasi Kota Serang ini digelar sebagai langkah mencegah terjadinya inflasi yang meningkat di Kota Serang setelah terjadinya kenaikan beberapa bahan kebutuhan pokok yang dipicu naiknya BBM.

Nanang Saefudin menjelaskan kebutuhan bahan dasar kebutuhan pokok itu bukan hanya dibutuhkan oleh masyarakat Kota Serang saja. Seluruh masyarakat di Kota dan Kabupaten lain sangat membutuhkan.

“Inflasi Kota Serang, khususnya di Banten relatif cukup tinggi, sekitar di angka 5,38 Persen. Tentu masing-masing Kabupaten dan Kota lain sudah mengambil langkah yang konkret untuk menurunkan inflasi tersebut,” ujarnya.

Nanang menambahkan bahwa inflasi tersebut dipicu dengan minimnya pasokan kebutuhan pokok dan meningkatnya minat masyarakat serta ditambah dengan adanya kenaikan BBM.

“Inflasi ini kan kebutuhan barang yang cukup tinggi namun daya beli yang rendah, seperi halnya Pasar Induk Rau, itu pembelinya bukan hanya dari Kota Serang saja, ada yang dari Cilegon, Kabupaten Serang, Pandeglang, sehingga saya berpikir bahwa kebutuhan bahan bahan dasar itu bukan hanya dibutuhkan oleh Kota Serang namun Kota dan Kabupaten lain juga ditambah dengan kenaikan BBM, hal tersebut yang menjadi dasar timbulnya inflasi daerah,” ujarnya.

Menyikapi hal tersebut Pemkot Serang sudah mengambil langkah untuk mengendalikan inflasi dengan menganggarkan sekitar 2 persen untuk menjaga terjadinya inflasi.

“Tentu kita sudah mengambil langkah, kita sudah menganggarkan 2 persen dari dana transpor umum itu sekitar Rp4 miliar namun kita lebihkan menjadi Rp5 miliar, itu akan direncanakan untuk semacam gerakan menanam cabai, bawang, karena inflasi ini dipicu dari naiknya cabai dan bawang, sebelum naiknya BBM,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Pertanian Kota Serang, Sony August menyampaikan bahwa dalam jangka waktu dekat dengan menyelenggarakan gerakan menanam cabai, tomat dan sawi untuk di permukiman yang melibatkan beberapa kelompok tani dan beberapa unsur masyarakat.

“Cepat Tanggap yang akan kita lakukan yang pertama cabai, tomat dan sawi, kemudian kita akan menanam bawang di daerah Kasemen dan Curug, namun bawang yang sudah eksis ada di daerah Kasemen sekitar 1,5 dan 1,3 hektare dan pada bulan November ini akan coba kita panen dan kita refill untuk di pertanian agar diputar secara terus menerus,” ujarnya. (Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News