CILEGON – Berbagai upaya untuk mewujudkan progam gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks) terus dilakukan. Di tingkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian Cilegon, melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja ekspor komoditas pertanian di tahun 2020.
Langkah stategis Gratieks bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kesehatan Hewan dan Kesmavet di tahun 2021 telah diluncurkan.
Badan Karantina Pertanian (Barantan) ditargetkan untuk memberikan kontribusi ekspor sebesar Rp50 triliun pada 2021. Sedangkan tahun lalu Barantan mampu memberikan kontribusi nilai ekspor sebesar Rp451 triliun dari seluruh UPT.
Sedangkan Karantina Pertanian Cilegon sendiri memberikan kontribusi Rp1,2 triliun pada tahun 2020. Meski hanya 0,275 persen dari target Barantan namun demikian kinerja ekspor Karantina Pertanian Cilegon mengalami peningkatan 200 persen dibandingkan tahun 2019.
Untuk diketahui pada sub sektor tanaman pangan ekspor mencapai Rp1 triliun. Sedangkan pada sub sektor tanaman perkebunan Rp124 miliar. Pada sub sektor tanaman hortikultura Rp132 juta dan Rp87 miliar pada sub sektor kehutanan dan lain-lainnya.
Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi mengatakan, evaluasi tersebut dilakukan untuk pengukuran seberapa efektivitas strategi pendampingan dan layanan ekspor prioritas yang akan dilakukan di tahun 2021.
Dengan harapan akan adanya penambahan komoditas ekspor pada sub sektor peternakan yang berupa sarang walet.
“Karena saat ini rumah walet Banten mencapai 49 tempat yang tersebar di Kabupaten Serang, Kota Serang, Lebak dan Pandeglang. Kami yakin dengan potensi ini, Banten mampu mewujudkan program Gratieks Kementerian Pertanian pada periode tahun 2021 sampai dengan 2024,” kata Arum.
(Red)