JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong jajaran Kementan untuk melakukan langkah agresif dalam memacu ekspor produk pertanian Indonesia selama tiga tahun ke depan. Salah satunya dengan melakukan akselerasi pada program One Day With Indonesian Coffee Fruits Floricultures (Odicoff).
Program tersebut menurut Mentan diyakini dapat menarik pasar dunia terhadap produk-produk pertanian Indonesia.
“Odicoff itu bisnis forum yang tidak ribet, tidak terlalu formal dan tidak terlalu membutuhkan apapun. Tapi disana ada tasting food dan producti display. Jadi seperti itu ada talkshow dan ada video singkat yang diputarkan tentang produk pertanian indonesia,” ujar Mentan, Minggu, 19 Desember 2021.
Odicoff, menurut Mentan digelar di negara-negara besar yang memiliki potensi pembelian produk pertanian Indonesia dalam skala besar. Terakhir, Kementan menghadiri Odicoff di negara-negara Eropa seperti di Denmark dan Belanda.
“Melalui odicoff strategi kita harus lebih agresif. Kita harus menggunakan kekuatan kita sendiri. Alhamdulillah SDM kita di luar negeri juga mau melakukan connecting. Tentu yang saya bilang odicoff itu bukan pameran, odicoff itu lebih banyak kita duduk-duduk minum kopi dan tes rasa kopinya. Kemudian kamu mau bicara apa karena disini ada kementan. Seperti perintah bapak presiden bahwa kementan harus agresif melakukan ekspor,” katanya.
Sejauh ini, kata Mentan, ada 10 negara yang yang sudah mengikuti rangkaian Odicoff Indonesia dengan target dan hasil yang sangat memuaskan. Ke depan, Mentan berjanji kegiatan tersebut akan ditambah di lebih dari 30 negara.
“Kita akan kembangkannya menjadi tiga kali lipatlah dan berikutnya akan berkembang lagi di 90 negara, kira-kira begitu lah. Odicoff ini cuma transaksi yang sudah siap, dimana para eksportirnya akan dibawa dan didampingi para dirjen. Kemudian sesudah itu melakukan pertemukan dengan private sektor dan supermarket. Seperti itulah gambaran umumnya,” katanya.
Mentan menambahkan, hasil pertemuan pada program Odicoff tersebut sangatlah luar biasa. Tercatat ada banyak negara yang memiliki komitmen kuat untuk berinvestasi di Indonesia.
“Setelah pulang dari kegiatan Odicoff, para dirjen menyampaikan ke saya mereka telah menerima komitmen baru tentang investasi dalam negeri. Jadi orang-orang kaya disana, industriawan disana suka dengan produk Indonesia. Ini kan sejalan dengan program kita (Gratieks),” tutupnya. (Red)