CILEGON – Pejabat Karantina Pertanian Cilegon melakukan pemeriksaan dokumen dan kesehatan terhadap Owa Ungko (Hylobates agilis) dan Owa Siamang (Symphalangus syndactylus) yang dilaporkan oleh Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon.
Rencananya, sepuluh primata yang terdiri dari lima ekor Owa Ungko dan lima ekor Owa Siamang itu akan dikirim ke BKSDA Jambi.
Ismudiyanto, Dokter Hewan Karantina yang melakukan pemeriksaan menyebut kesepuluh primata itu secara administratif telah memenuhi persyaratan. Begitupun setelah dilakukan pemeriksaan fisik; jumlah dan jenis seluruhnya sesuai serta tidak ditemukan adanya gejala penyakit menular dan zoonosis. Selanjutnya, Melani Wahyu Adiningsih, Subkoordinator Karantina Hewan menyampaikan,pihaknya menerbitkan Sertifikat Kesehatan Hewan (KH-11).
Sementara itu di tempat yang berbeda, Arum Kepala Balai Karantina Pertanian Cilegon pihaknya menuturkan sudah cukup lama bersinergis dengan BKSDA yang berada wilayah Banten dan atau sekitarnya yang dibawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam pencegahan penyebaran penyakit khusunya pada lalulintas media pembawa berupa satwa-satwa liar, langka dan atau dilindungi.
“Ini merupakan wujud sinergi Karantina Pertanian Cilegon serta dalam menjalankan amanah UU Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan serta PP Nomor 82 tahun 2000 tentang Karantina Hewan,” terang Arum.
(Man/Red)
