SERANG – Nilai ekspor di Provinsi Banten anjlok sejak Desember 2022. Penurunan hingga mencapai 5,78 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari US$1,14 miliar menjadi US$1,08 miliar.
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan ekspor antara lain ekspor nonmigas. Pada Desember 2022 mengalami penurunan sebesar 5,75 persen menjadi US$1,08 miliar dibanding bulan sebelumnya.
Nilai ekspor nonmigas terbesar pada Desember 2022 berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$188,63 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Desember 2022 adalah Tiongkok dengan nilai ekspor US$144,87 juta.
Ekspor nonmigas Desember 2022 mengalami penurunan pada sektor industry pengolahan. Sementara sektor pertanian serta sektor pertambangan dan lainnya mengalami peningkatan. Nilai ekspor Banten Desember 2022 tertinggi melalui Pelabuhan Tanjung Priok yang mencapai US$864,97 juta.
Di sisi lain, nilai impor di Banten pada Desember 2022 justru naik 29,07 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari US$1,16 miliar menjadi US$1,50 miliar.
Impor migas pada Desember 2022 naik 18,53 persen dari US$465,25 juta pada bulan sebelumnya menjadi US$551,46 juta. Kemudian pada komoditi nonmigas terjadi kenaikan nilai impor sebesar 36,07 persen menjadi US$951,93 juta apabila dibanding bulan sebelumnya.
Nilai impor nonmigas terbesar Desember 2022 berasal dari golongan bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$207,94 juta.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Desember 2022 adalah Australia dengan nilai impor sebesar US$145,01 juta.
Nilai impor menurut golongan penggunaan barang Desember 2022 dibanding bulan sebelumnya mengalami peningkatan nilai pada semua golongan, yakni barang modal naik sebesar US$113,77 juta (541,79 persen), barang konsumsi sebesar US$3,72 juta (17,85 persen), serta bahan baku/penolong sebesar US$221,09 juta (19,69 persen).
Dilihat dari pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk Desember 2022 berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$940,65 juta. (Red)