Beranda Peristiwa Nelayan Cimanggu Pandeglang Temukan Mayat Pria Tanpa Identitas

Nelayan Cimanggu Pandeglang Temukan Mayat Pria Tanpa Identitas

Ilustrasi - foto istimewa medcom.id

PANDEGLANG – Nelayan Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menemukan mayat pria tanpa identitas mengapung di pesisir Pantai Rancecet. Kondisi mayat sudah membengkak dan mulai berbau busuk, Kamis (5/9/2024).

Kepala Desa Rancapinang, Efan mengaku dirinya mendapatkan laporan dari nelayan bahwa ada sesosok mayat pria yang ditemukan mengapung sekitar 50 meter dari bibir Pantai Rancecet.

“Infomasi ke saya bahwa ada mayat di pantai dan saya langsung meluncur ke lokasi, pada saat di lokasi masyarakat sekitar sudah berkumpul. Selanjutnya mayat tersebut kami tarik menggunakan perahu langsung kami amankan,” kata Efan saat dihubungi Bantennews.co.id

Saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana pendek warna merah tanpa menggunakan pakaian. Sedangkan untuk ciri-ciri korban hanya berjanggut jarang dan tidak ada ciri khusus lainnya.

“Korban ditemukan sekitar pukul 13.30 WIB dan ketemunya di tengah laut. Pada saat ditemukan sekitar 50 meter dari bibir pantai terus kebawa ombak, dan sekitar jarak 5 meter kami langsung tarik ke pinggir dan langsung kami gotong. Korban hanya menggunakan celana merah dan berjanggut jarang, itu saja sih ciri-cirinya,” jelasnya.

Efan mengaku sudah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait guna mencari informasi tentang identitas korban. Berdasarkan informasi yang dia tery, korban merupakan warga Sukabumi yang sudah hilang sekitar 1 minggu dan saat ini sedang dalam pencarian Basarnas.

“Saya juga mencari informasi ke pihak kepolisian, Basarnas, Pos angkatan laut, Satpolair dan sekitar pukul 17.00 langsung diangkut ke Polsek Cimanggu. Informasinya bahwa mayat tersebut ternyata sedang dicari oleh Basarnas Sukabumi, jadi korban itu orang Sukabumi dan keluarganya pun sedang dalam perjalanan kesini, kalau identitasnya saya tidak tahu,” terangnya.

Efan mengaku sempat memerintahkan pada warga menggali kuburan untuk korbam namun niat itu diurungkan lantaran ada informasi bahwa korban sedang dicari oleh Basarnas Sukabumi.

“Infomasi korban sudah dicari selama 1 Minggu oleh Basarnas Sukabumi, makanya badan korban sudah membengkak. Awalnya kami mau gali kubur tapi setelah itu ada yang memberi tahu bahwa Basarnas Sukabumi sedang mencari korban,” tutupnya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News