PANDEGLANG – Sarif Hidayat, narapidana titipan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Pandeglang yang meninggal beberapa waktu lalu. Korban diduga tewas akibat dianiaya oleh sesama tahanan.
Warga Kampung Cinagara, Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor tewas dengan luka pada bagian mulut, dada dan punggung.
Melalui pesan singkat yang diterima wartawan, oleh sumber terpercaya di Rutan Kelas IIB Pandeglang, menyebut korban meninggal bukan karena sakit seperti disampaikan Kepala Kesatuan Keamanan Rutan Pandeglang.
Korban meninggal dunia setelah dianiaya kepala kamar atas perintah salah satu petugas Rutan berinisial Y.
Orang tersebut menceritakan bahwa oknum petugas berinisial Y memerintahkan kepala kamar untuk meminta uang pada korban.
Korban yang menolak permintaan kepala kamar lantas dipukuli. Nahas, korban yang tidak tahan penganiayaan itu sempat tak sadarkan diri dan meninggal dunia setelah tiba di Rumah Sakit Berkah Pandeglang.
“Kami akan menginfokan kejadian sebenernya dan sejujurnya bahwa kejadian tahanan yang meninggal di Rutan Pandeglang bukanlah terjatuh di kamar mandi melainkan dianiaya sesama tahanan lainnya,” bunyi pesan singkat yang dikirim ke wartawan, Kamis (5/9/2024).
Baca juga: Satu Napi Titipan Meninggal di Rutan Kelas IIB Pandeglang, Ada Lebam di Tubuh Korban
Usai kejadian napi meninggal, dirinya mengaku semua petugas dipantau oleh Kepala Rutan agar tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada dunia luar. Bahkan ia mengaku semua petugas diancam akan dipindahtugaskan ke Nusakambangan apabila menceritakan kejadian yang sebenarnya.
“Kami dipantau, semua pegawai oleh Kepala Rutan. Kalau kami buka kejadian yang sebenarnya kami akan dipindahtugaskan ke Nusakambangan. Apa yang kami ceritakan itu kejadian yang sebenarnya,” terangnya.
Sumber menceritakan kejadian malam korban dianiaya sekira pukul 23.05 WIB di kamar 13 blok B. Petugas jaga mendapatkan kabar bahwa ada tahanan sakit dan langsung dibawa ke RSUD Berkah Pandeglang namun dinyatakan meninggal dunia oleh doket yang menanganinya.
Baca juga: Nalar Desak Rutan Pandeglang Tanggungjawab Kematian Napi
Berdasarkan keterangan dokter korban mendapat luka-luka pada bagian mulut, kepala, tangan, paha dan punggung akibat benturan benda tumpul. Dirinya berpendapat bahwa kasus ini sengaja ditutupi oleh petugas keamanan Rutan.
“Apa yang disampaikan Kepala Rutan dan Kepala Keamanan bahwa korban jatuh dilamar mandi itu bohong,” ungkapnya.
Terakhir ia menambahkan bahwa bukti foto luka lebam pada tubuh korban serta percakapan korban dengan sang istri terkait dirinya diancam oleh napi lain saat ini sudah dipegang oleh petugas keamanan.
“Untuk foto kami tidak punya pak tapi foto bekas penganiayaan ada sama kepala pengamanan Rutan termasuk bukti percakapan pengancaman antara napi di dalam Rutan dengan istri korban,” tutupnya. (Med/Red)