SERANG – Tak kurang dari 9.000 hektare sawah mengalami kekeringan di Provinsi Banten. Kekeringan paling luas berada di Kabupaten Lebak, disusul Pandeglang dan Kabupaten Serang.
“Kita terus berupaya mengantisipasi angka kekeringan tanaman padi di Banten yang saat ini angkanya sudah mencapai sekitar 9 ribu hektare,” kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang, Sabtu (6/7/2019).
Dinas Pertanian Provinsi Banten mengimbau para petani yang masih dalam proses pengolahan sawah atau lahan agar mempercepat pola tanam padi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kekeringan memasuki musim kemarau.
“Meskipun ada yang terkena kekeringan, kami yakinkan tidak akan berpengaruh terhadap ketahanan pangan di Banten. Walaupun berpengaruh kami yakin masih di bawah lima persen,” kata seperti dilansir bisnis.com.
Agus menyebutkan, lahan atau sawah yang mengalami kekeringan berada pada lokasi-lokasi sawah tadah hujan karena sumber irigasi atau pengairan untuk sawah tersebut tidak ada.
Selain itu, dari jumlah sekitar 9 ribu hektare yang terkena kekeringan tersebut sampai saat ini belum bisa dipastikan potensinya terhadap gagal panen atau puso.
“Memang awal tanamnya juga mengandalkan air hujan, bukan pada lahan-lahan irigasi teknis. Kekeringannya masih dalam kategori ringan, sedang dan berat. Belum terjadi puso,” ujar Agus.
Agus berhadap dengan kondisi saat ini para petani bisa memajukan pola tanam, khususnya di beberapa lokasi yang sumber airnya masih ada dan masih terjadi hujan.
Namun demikian, Agus mengakui dalam praktiknya di tingkat petani tergantung dalam proses pengolahan tanah untuk bisa mempercepat pola tanam tersebut.
Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Rakyat (Perkim) Provinsi Banten, HM Yanuar mengatakan sejuah ini belum ada permintaan bantuan air bersih.
Meskipun sejumlah daerah di Banten yang mengalami kekeringan dan warga kesulitan mendapatkan air bersih, pihaknya belum menerima permintaan air bersih dari masyarakat.
“Kemarin saya dengar di Pandeglang ada warga yang kesulitan air bersih, tapi belum ada permintaan ke kami. Mungkin masih bisa ditangani oleh pemda setempat,” tambahnya.
Yanuar mengemukakan, jika pemerintah daerah setempat menyampaikan permintaan bantuan air bersih, pihaknya siap membantu. Pihaknya siap menyalurkan air air bersih dan berkoordinasi dengan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) serta dinas terkait.
“Kalau sudah ada permintaan kita siap bantu air bersih,” kata Yanuar. (Red)