KAB. SERANG – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Serang Timur menggelar aksi solidaritas di Jalan Cirabit, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, pada Rabu (11/12/2024).
Mereka menyampaikan kekecewaan terhadap sejumlah kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang yang dianggap belum optimal.
Koordinator aksi, Husen Hijriah menyoroti tingginya angka kecelakaan di ruas Jalan Cikande-Rangkasbitung yang kerap menelan korban jiwa.
“Aksi ini kami lakukan karena keresahan masyarakat di wilayah Serang Timur. Belakangan ini, banyak insiden kecelakaan di sepanjang Jalan Cikande-Rangkasbitung, bahkan ada yang berakhir fatal,” ujarnya kepada BantenNews.co.id pada Kamis (12/12/2024).
Mahasiswa menilai salah satu penyebab utama kecelakaan adalah tingginya aktivitas truk besar pengangkut barang yang melintas di jalan tersebut.
“Berdasarkan kajian kami, faktor utama kecelakaan adalah intensitas tinggi operasional truk besar yang berlalu-lalang di sepanjang jalan itu,” jelas Husen.
Ia juga menambahkan, dampak Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dari aktivitas perusahaan turut memperburuk situasi.
“Operasional truk pengangkut pasir menyebabkan kerusakan jalan dan meningkatkan risiko kecelakaan,” tambahnya.
Mahasiswa mendesak pemerintah segera mengatasi permasalahan ini. Mereka mengkritik ketiadaan peraturan daerah yang mengatur jam operasional truk tambang dan minimnya penerangan jalan umum di wilayah tersebut.
“Kami akan terus melakukan aksi lanjutan jika pihak terkait tidak segera menuntaskan persoalan ini. Keselamatan dan keamanan masyarakat sepanjang Jalan Cikande-Rangkasbitung adalah prioritas,” tegas Husen.
Menurutnya, aksi ini juga bertujuan untuk menyuarakan penderitaan masyarakat Serang Timur, khususnya terkait kondisi jalan.
“Kami ingin masalah ini menjadi perhatian luas. Jika tidak ada solusi nyata, kami siap kembali menggelar demonstrasi lebih besar,” ujarnya.
Penulis : Mg-Rasyid
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd