SERANG – Ratusan siswa SDN Negeri Kuranji, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, terpaksa melewati pintu sempit milik Taman Kanak-kanak untuk memasuki sekolah pada hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2024/2025.
Hal ini dikarenakan gerbang utama sekolah masih disegel oleh orang yang mengaku ahli waris dengan tumpukan kayu.
Berdasarkan data yang terhimpun di lokasi, Senin(15/7/2024), sejak bulan Agustus 2023, gerbang utama SDN Negeri Kuranji telah disegel oleh pihak yang mengaku ahli waris.
Hal ini menyebabkan para guru dan murid harus mencari alternatif untuk memasuki sekolah. Pintu sempit milik Taman Kanak-kanak menjadi satu-satunya akses yang tersedia.
Situasi ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran bagi para wali murid, terutama bagi siswa baru yang masih kecil dan belum terbiasa dengan lingkungan sekolah.
Beberapa siswa baru bahkan terlihat menangis saat hendak memasuki kelas dan harus ditemani oleh wali murid.
Meskipun terdapat masalah sengketa lahan yang tak kunjung usai, jumlah siswa di SDN Negeri Kuranji tidak berkurang. Pada tahun ajaran baru 2024/2025 ini,tercatat 60 siswa baru yang mendaftar di sekolah tersebut. Para orang tua memilih SDN Negeri Kuranji karena jaraknya yang dekat dengan rumah mereka.
Wali murid berharap agar sengketa lahan ini dapat segera diselesaikan agar tidak mengganggu proses belajar mengajar di sekolah dan tidak menimbulkan kekhawatiran bagi para wali murid dan siswa.
Kepala SDN Negeri Kuranji, Nanah Nurjannah, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Serang untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kami berharap agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tidak mengganggu hak belajar para siswa,” harapnya. (Dhe/Red)
