TANGERANG – Kualitas udara di Jabodetabek beberapa hari ke belakang dalam kondisi buruk. Salah satunya, termasuk Kota Tangerang. Banyak faktor yang mempengaruhi buruknya kualitas udara, salah satunya adalah polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, pada tahun 2022 tercatat ada sebanyak 221.936 mobil penumpang, dan sebanyak 963.300 sepeda motor di Kota Tangerang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kota Tangerang, Tihar Sopian mengatakan polusi kendaraan bermotor menjadi salah satu penyebab kualitas udara di Kota Tangerang memburuk. Selain itu, masih banyak juga kendaraan bermotor yang belum melakukan uji emisi dan tidak lolos uji emisi.
“Memasuki musim kemarau memang juga salah satu penyebab kualitas udara saat ini kurang sehat. Tetapi, faktor-faktor lainnya adalah polusi udara dari banyaknya penggunaan kendaraan bermotor. Terlebih, banyak juga masyarakat yang belum melakukan uji emisi kendaraannya. Uji emisi ini sangat penting karena dampaknya bukan hanya bagi kendaraan saja, tetapi juga bagi lingkungan khususnya kualitas udara,” ungkap Tihar dalam keterangannya, Selasa (15/8/2023).
Selain kendaraan yang belum uji emisi dan tidak lolos uji emisi, banyak pengguna mobil yang hanya diisi oleh satu orang. Ia mengimbau masyarakat Kota Tangerang, untuk beralih menggunakan transportasi umum yang sudah disediakan oleh Pemkot Tangerang.
“Jika satu mobil dapat diisi oleh empat hingga lima orang, secara tidak langsung sudah berkontribusi untuk mengurangi polusi dengan tidak membawa kendaraan bermotor sendiri-sendiri. Kami juga imbau kepada masyarakat, mari kita gunakan transportasi umum yang sudah disediakan oleh Pemkot Tangerang yaitu ada Si Benteng dan juga BRT Tayo,” lanjut Tihar.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Achmad Suhaely menambahkan bahwa Pemkot Tangerang memiliki transportasi umum yang aman, nyaman, dan murah. Saat ini, Pemkot Tangerang memiliki 80 unit angkot Si Benteng dan juga 40 unit BRT Si Tayo.
“Cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp 2 ribu rupiah, masyarakat Kota Tangerang dapat memanfaatkan transportasi umum milik Kota Tangerang. Si Benteng dan Bus Tayo beroperasi mulai dari pukul 05.00 WIB hingga 19.00 WIB. Seluruh armada full AC dan pastinya nyaman dan aman bagi para penumpang. Kami harap, masyarakat dapat beralih dari menggunakan kendaraan bermotor pribadi ke transportasi umum sebagai upaya mengurangi polusi udara,” harap Suhaely.
Sebagai informasi, Bus Tayo memiliki empat koridor dengan 10 unit di masing-masing koridornya. Koridor satu, rute Poris Plawad-Gor Jatiuwung-Jatake, koridor dua rute Poris Plawad-Cibodas, koridor tiga rute Ciledug-Tangcity dan koridor empat ialah rute Cadas-Pintu Masuk M1 Bandara Soetta.
Sedangkan untuk Si Benteng, terdapat sembilan rute. Di antaranya, rute Gandasari-Gajah Tunggal, Gajah Tunggal-Kampung Ledug, Taman Cibodas-Situ Bulakan, Terminal Cimone-Pasar Lama, Perumahan BTN Pasir Jaya-GOR Gandasari. Selain itu, ada juga rute Terminal Cimone-Koang Jaya, Terminal Cimone-Jalan Dipati Unus-Jalan Ganda Sari, Terminal Cimone-GOR Pabuaran Tumpeng dan Kavling Perkebunan Raya-RS Melati. (Ril/Red)