SERANG – Minat baca untuk konten pengetahuan di Kabupaten Serang masih rendah.
“Minat baca secara umum kalau berbicara umum ya bukan konten baca khusus, rata-rata orang Serang sudah membaca bagi mereka yang sudah melek huruf. Minat baca secara umum minat tinggi tapi membaca yang konten-konten pengetahuan ini memang masih rendah karena kenyataan buku-buku bacaan yang kontennya pengetahuan itu masih banyak yang tidak tersentuh,” ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD), Tahyudin pada Senin (8/3/2021).
Tahyudin mengatakan, untuk mendorong minat membaca, DPKD Kabupaten Serang memiliki beberapa program.
“Dengan adanya pusling (Perpustakaan Keliling) untuk mendorong itu (minat baca pengetahuan), pusling tidak hanya datang ke masyarakat desa tapi juga ke sekolah. Karena di sekolah mungkin terbatas pada buku-buku pelajaran yang terkadang anak-anak bosan dengan itu, diberilah buku cerita yang edukatif untuk mengedukasi serta memotivasi mereka,” jelasnya.
Selain dengan Pusling, lanjut Tahyudin, pihaknya juga sedang mengembangkan Perpustakaan Digital dan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
“Perpustakaan digital yang sedang dikembangkan, sudah beberapa tahun ke belakang kita sudah menginput data-data buku yang ada di kita. Kurang lebih tiga puluh ribu buku yang sudah masuk didigitalisasi,” ungkapnya.
“Kita juga mengadakan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Literasi untuk meningkatkan kesejahteraan, jadi diharapkan seseorang yang membaca buku itu bisa menerapkan hasil bacaannya untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya,” sambungnya.
Tahyudin memaparkan dengan meningkatkan budaya literasi di Kabupaten Serang menggunakan program-program tersebut bisa mencerdaskan anak bangsa.
(Tra/Nin/Red)
