SERANG – Camat Kibin, Kabupaten Serang, Imron Ruhyadi memastikan proses pemungutan suara pada pilkada Kabupaten Serang tetap berjalan normal, meski sejumlah desa tergenang banjir.
Diketahui, dari sembilan desa, lima desa terdampak banjir. Kelima desa itu yakni, Desa Nagara, Desa Tambak, Desa Cijeruk, Desa Ciagel dan Desa Sukamaju.
Dikatakan Imron, pada pelaksanaan pilkada kali ini sedikit berbeda dengan pelaksanaan pilkada sebelumnya. Hal itu karena pada pesta demokrasi kali ini wilayahnya terdampak banjir.
“Dari lima desa yang terdampak banjir, Desa Nagara yang paling parah. Karena banjir, penyelenggara pemilu dan unsur Muspika (musyawarah pimpinan kecamatan) harus berfkir ekstra untuk mengalihkan lokasi TPS (tempat pemungutan suara) terutama di titik banjir,” kata Imron saat ditemui usai melakuakn pemantauan di TPS 9, Desa Cijeruk, Kabupaten Serang, Rabu (9/12/2020).
Untuk warga yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) namun berada di pengungsian, Imron mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan KPPS dan Panwascam untuk dapat mengkomodir mereka.
“Alhamdulillah terselesaikan. Dan harapan kita partisipasi pemilih tetap baik, kalau bisa naik,” katanya.
Dirinya juga mengakui terdapat satu TPS tepatnya TPS 10 di Desa Cijeruk, yang terisolir akibat banjir. Meski begitu, dalam pengiriman logistik pilkada dilakukan menggunakan perahu yang disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang.
“Untuk logistik kita kirim pakai perahu. Begitu juga pemilih yang terdaftar di TPS 10 yang mau (gunakan hak pilihnya) bisa menggunakan perahu,” ujarnya.
Dirinya juga mengaku telah membangun tenda pengungsian dan dapur umum di lima desa yang terdampak banjir. “Sudah kita dirikan dapur umum dan tenda pengungsian,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, seluruh TPS di lokasi banjir telah direlokasi. Bahkan panitia KPPS 11 Komplek Bumi Nagara Lestari, Desa Nagara, menyulap tenda pengungsian untuk dijadikan TPS.(Mir/Red)