Beranda Bisnis Meraup Penghasilan dengan Modal Kulit Pelepah Pisang

Meraup Penghasilan dengan Modal Kulit Pelepah Pisang

Mengolah kulit pisang jadi ragam hiasan. (Audindra/bantennews)
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

SERANG– Raut wajah Abdul Hakim (54) tampak tersenyum saat menyambut kedatangan BantenNews.co.id ke rumahnya di Kaujon Buah Gede, Kota Serang. Ia merupakan pengrajin kerajinan tangan dari bahan baku kulit pelepah pisang.

Setelah dipersilahkan masuk, terlihat di ruang tamu rumah sederhananya itu kulit pelepah pisang tampak berserakan. Di situ juga terlihat berbagai macam produk hasil olah tangan Abdul seperti vas bunga kecil, bunga palsu, gagang sapu lidi dan celengan. Seluruhnya terbuat dari bahan dasar yang sama yaitu kulit pelepah pisang.

“Celengan bisa, souvenir, tempat tisu. Seolah olah dia (kulit pelepah pisang) pengganti kertas lah pengganti kardus. Bahkan kardus dengan gedebong (Pelepah) lebih kuat dia punya serat di dalamnya,”kata Abdul kepada Bantennews.co.id di rumahnya, Jumat (17/11/2023)

Abdul mengaku sudah menekuni pekerjaan sebagai pengrajin buah tangan dari pelepah pisang selama 27 tahun. Inspirasinya berawal dari ia yang melihat keunikan corak dari batang pohon pisang, kemudian saat tengah berjalan jalan di suatu mall di Jakarta lalu melihat ada souvenir terbuat dari eceng gondok.

Dari situ insting kreatifnya muncul dan berpikir jika kerajinan dari pelepah pohon pisang juga bisa dibuat sama menariknya.

“Ini kalau pohon pisang, nempel di pohon seperti kayak kayu jati itu (Coraknya). Itu saya kepikiran tuh. Kebetulan saya jalan-jalan ke mall. Di sana saya lihat (Kerajinan dari) kayak eceng gondok di mall itu. Saya (Kemudian) kepikiran gedebong pisang,” terangnya.

Saat tangannya sibuk membuat kerajinan, Abdul bercerita dengan rinci bagaimana proses kulit pelepah pisang kemudian dapat dibentuk berbagai macam kerajinan tangan. Pertama tama katanya ia harus mencari pohon pisang milik warga sekitar yang sudah tidak berbuah untuk dirinya tebang. Tentunya jika sang pemilik telah mengizinkan.

Baca Juga :  Harga Daging Ayam dan Telur Fluktuatif, Pj Gubernur Banten Sidak Pasar Rau Kota Serang

Setelah itu, batang pohon dikupas menggunakan pisau sampai menghasilkan beberapa lembar kulit pelepah yang ukurannya tidak terlalu tipis tapi juga tidak tebal. Hal itu supaya saat di tahap selanjutnya yaitu penjemuran, kulit pelepah dapat kering sampai berwarna coklat dalam kurun waktu 3 hari. Warna coklat itulah yang menjadi keotentikan dari berbagai hasil olahan tangannya.

Setelah rampung, berbagai hasil olahan kerajinan itu ia bandrol dengan harga Rp15-50 ribu tergantung ukurannya. Biasanya dirinya menjualnya dengan cara berkeliling, menitipkan ke toko souvenir atau saat ada pesanan dari pembeli.

Dari hasil kerajinan tangannya itu, dirinya mampu menghidupi istri beserta 8 anaknya sampai sekarang.

Abdul kemudian mengajak agar kemudian anak muda dapat juga turun ke industri kreatif tanpa merasa malu seperti dirinya. Sebab kata Abdul, jika kreatifitas terus diasah, maka akan menghasilkan produk produk bernilai tinggi.

“Karena yag nyontoh biasanya bakal lebih bagus lebih luas pandangannya, saya bikin satu dia bisa bikin dua atau lebih beruntung kadang kadang (Menjual) nyampe keluar (Luar Negeri) contohnya temen saya,” tutur Abdul

(Dra/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News