
KAB. SERANG – Provinsi Banten menjadi salah satu sentra terbesar penghasil emping, salah satunya berada di Desa Cikolelet yang terletak di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang. Emping diolah dari melinjo dan digemari banyak orang, namun emping seringkali disebut sebagai salah satu penyebab penyakit asam urat.
Ingin semua orang bisa menikmati emping dengan nyaman, kelompok UMKM perajin emping di Desa Cikolelet ini membuat obat asam urat dari kulit melinjo.
Menilai potensi tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno berencana akan memasarkan emping dari desa yang termasuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 itu di Dubai Expo.
“Allah Subhanahu wa ta’ala memberikan makanan enak juga memberikan obatnya juga ya. Jadi itu yang akan kita kembangkan ke depan, bukan hanya empingnya tapi juga obat asam uratnya kulit dari melinjo. Ini akan kita dorong tidak hanya di nasional juga internasional. Kebetulan bulan depan kita akan ke Dubai untuk memasarkan di Pavilion Indonesia di Dubai Expo, nanti mudah-mudahan ibu Bupati juga bisa mendampingi produk-produk unggulan dari Kabupaten Serang,” ujar Sandi usai meninjau UMKM yang berada di Desa Cikolelet, Sabtu (2/10/2021).
Sekadar diketahui, Pavilion Indonesia di Dubai Expo juga akan menampilkan lebih dari 300 produk UMKM sebagai salah satu bentuk dukungan pemerintah kepada UMKM Indonesia untuk go global.
Kemudian, produk unggulan UMKM lainnya dari desa wisata binaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) itu adalah olahan jamur.
Untuk mendukung produk-produk UMKM Indonesia di dalam negeri termasuk didalamnya adalah produk Desa Cikolelet, Indonesia memiliki Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yakni gerakan gotong royong dari UMKM untuk UMKM di Indonesia.
Mendukung gerakan tersebut, Sandi memberikan bantuan kepada kelompok UMKM perajin emping dan UMKM perajin jamur di Desa Cikolelet. Tidak hanya bantuan berupa permodalan tapi para perajin nantinya akan dibekali pelatihan dan pendampingan sehingga dapat memasarkan produk-produknya dengan tepat.
Sandi mengatakan agar produk-produk tersebut bisa berkembang dan diminati oleh penduduk Indonesia, para perajin harus mengimplementasikan tiga aspek yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
“Kuncinya Kita harus mampu berinovasi, beradaptasi dan kolaborasi. Kita harapkan nanti bukan kita anti produk asing, tapi kita punya Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Nanti akan kita pasarkan di Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di on boarding ke platform e-commerce sehingga nanti masyarakat bukan hanya bangga dengan buatan Indonesia tapi juga beli produk-produk Indonesia asal Desa Cikolelet, Kabupaten Serang,” kata Sandi.
Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengapresiasi kunjungan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno ke Desa Cikolelet, Kabupaten Serang. Tatu mengungkapkan akan terus mendorong pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di desa wisata itu.
“Tadi pak menteri sudah melihat seluruh potensi yang ada di sini dan ini terus kami dorong, kami kembangkan. Kami juga sangat berbahagia sekali bisa masuk ke 50 besar desa terbaik dan punya keinginan masuk ke 10 besar. Jadi kita yakin suatu desa suatu daerah bisa maju ini paling ampuh di persoalan pariwisatanya karena dari pariwisata bisa tumbuh semuanya. Sekarang saya mendorong ekonomi untuk tumbuh, salah satunya dari pariwisata. Terima kasih pak Menteri bisa ke sini, ini merupakan support luar biasa dari bapak,” ungkap Tatu.
Setelah mengunjungi Desa Cikolelet, Sandi langsung bergegas menuju Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang. Desa Sukarame juga merupakan desa wisata yang termasuk dalam 50 besar ADWI 2021 yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf.
(Nin/Red)