Bahasa Daerah di Banten
Banten adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak bahasa daerah. Di provinsi ini, terdapat tiga bahasa daerah yang paling banyak digunakan, yaitu bahasa Sunda, bahasa Jawa, dan bahasa Melayu. Selain itu ada dua bahasa daerah di Banten yang masih bertahan di komunitas penuturnya, yakni bahasa Lampung di Cikoneng, Kabupaten Serang, dan bahasa Tionghoa di komunitas Cina Benteng, Tangerang.
Bahasa Sunda Banten
Bahasa Sunda adalah bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Banten. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 80% penduduk Banten. Bahasa Sunda banyak digunakan masyarakat di wilayah Kabupaten Lebak, Pandeglang, sebagian masyarakat Kabupaten/Kota Serang, dan sebagian masyarakat di Kabupaten Tangerang.
Bahasa Sunda merupakan bahasa yang termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Sunda memiliki banyak dialek, yang masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri.
Bahasa Jawa Banten
Bahasa Jawa Banten yang juga dikenal bahasa Jawa Serang (Jaseng) adalah bahasa daerah yang juga banyak digunakan di Banten. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 15% penduduk Banten. Bahasa Jawa Banten banyak digunakan masyarakat di Kota Serang, Kabupaten Serang, Kota Cilegon, dan sebagian kecil di wilayah Kabupaten Tangerang.
Bahasa Jawa merupakan bahasa yang termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Jawa memiliki banyak dialek, yang masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri.
Bahasa Melayu Betawi
Bahasa Melayu adalah bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Banten di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Bahasa ini merupakan bahasa yang termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia.
Selain ketiga bahasa daerah tersebut, di Banten juga terdapat beberapa bahasa daerah lain yang digunakan oleh masyarakat minoritas, seperti bahasa Lampung Cikoneng, dan bahasa Tionghoa.
Bahasa daerah di Banten memiliki peran penting dalam menjaga kearifan lokal dan budaya masyarakat Banten. Bahasa daerah juga merupakan bagian dari identitas masyarakat Banten. Oleh karena itu, penting untuk menjaga dan melestarikan bahasa daerah di Banten. (Ink/Red)
