Beranda Budaya Mengenal 7 Warisan Budaya Takbenda di Kota Tangerang

Mengenal 7 Warisan Budaya Takbenda di Kota Tangerang

Makanan Laksa Tangerang - foto istimewa

TANGERANG – Kota Tangerang memiliki tujuh warisan budaya takbenda yang diakui secara nasional oleh Tim Ahli Warisan Budaya Takbenda Kemdikbudristek.

Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memang memiliki perhatian khusus terhadap warisan budaya tak benda. Pada 2023 ini, catatan warisan budaya takbenda Kota Tangerang yang terbaru ialah Upacara Cio Tao dan makanan Laksa.

Hal ini menunjukkan Kota Tangerang sebagai kota metropolitan tetap memiliki potensi budaya daerah yang luar biasa. Lantas, budaya apa saja yang ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda yang dimiliki Kota Tangerang?

1. Tari Cokek – 2016

Kebudayaan Tari Cokek adalah seni pertunjukan yang berkembang pada abad ke 19 M. Tarian khas Tangerang ini diwarnai budaya etnik Cina, penarinya mengenakan kebaya yang disebut cokek. Sejarah munculnya Tari Cokek berawal dari adanya pentas hiburan yang diadakan oleh para tuan tanah Tionghoa yang tinggal di Tangerang. Keistimewaan Tari Cokek terlihat pada gerakan tubuh penarinya yang bergerak perlahan-lahan, sehingga mudah untuk diikuti.

2. Peh Cun – 2020

Perayaan Peh Cun di Sungai Cisadane, Kota Tangerang, merupakan salah satu yang tertua di Indonesia. Salah satu bukti mengenai keberadaan tradisi Peh Cun ini berdasarkan cerita sejarah mengenai perahu naga Empeh Pe Cun yang disumbang oleh Kapitan Oey Khe Tay kepada Kelenteng Boen Tek Bio pada abad ke-19 dan masih disimpan di Boen Tek Bio hingga saat ini. Perayaan yang digelar rutin oleh perkumpulan Boen Tek Bio pun masih terus berlangsung hingga saat ini, dengan berbagai ritual dan tradisi uniknya.

3. Gambang Kromong Tangerang – 2022

Gambang kromong merupakan orkes tradisional Betawi yang di dalamnya banyak dipengaruhi kebudayaan Cina. Adapun alat musik gambang kromong antara lain, Gambang, Kromong, Kongahyan, Tehyan, Sukong, Ningnong, Jutao, Kecrek, Suling/Basing, Gendang, Kempul, dan Gong. Unsur perpaduan dari kebudayaan Cina tersebut dapat dilihat pada instrumen gesek dan tiup dari Cina, instrumen Gendang dari Sunda, dan instrumen Gambang, Kromong, Kempul, Kecrek serta Gong dari Jawa.

Baca Juga :  Peduli Mitigasi Bencana, Danamon Tanam 20.000 Bakau

4. Silat Beksi Tangerang – 2022

Silat Beksi adalah bentuk nyata akulturasi budaya Cina dan Betawi, meski gerakannya lebih condong ke Betawi. Silat Beksi memiliki ciri gerakan yang terkenal cepat dan banyak menggunakan permainan tangan, terutama pada bentuk pukulannya. Pesilat Beksi sering menggunakan pukulan dengan telapak tangan yang mengepal dan menghadap ke atas. Selain itu, yang membuat seni bela diri Beksi ini berbeda adalah kekuatan hentakan kaki, sikut, dan cengkraman.

5. Bakcang Tangerang – 2022

Bacang merupakan kuliner asal Tionghoa yang terbuat dari nasi berisi daging cincang, kemudian dibungkus dengan daun berbentuk segi lima. Kuliner ini cukup dikenal saat perayaan Peh Cun atau perahu naga yang dulunya dilakukan oleh etnis peranakan di Kota Tangerang atau disebut Cina Benteng.

6. Laksa Tangerang – 2023

Berawal dari peranakan budaya Tionghoa dan Melayu, laksa menjadi salah satu kuliner khas Kota Tangerang. Hingga saat ini, laksa tetap digemari oleh banyak kalangan di Indonesia. Laksa adalah salah satu dari sekian banyak makanan tradisional ternama yang tercipta lewat perpaduan antara Tionghoa dengan Melayu. Kini, Laksa Tangerang dinilai memiliki resep dan cita rasa yang berbeda dengan Laksa yang ada di Jakarta, Bangka, Malaysia dan daerah lain.

7. Upacara Cio Tao – 2023

Secara sejarah dan budaya, Upacara Cio Tao memiliki nilai yang kuat. Faktor sosial-budaya Cina Benteng, dan juga keberlangsungan adat yang masih bertahan dan terus dilakukan bisa dibilang salah satunya hanya ada di Kota Tangerang se-nasional.

(Ril/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News