Beranda Nasional Menag Sebut Pelayanan Haji Fast Track Hanya Butuh 10 Detik

Menag Sebut Pelayanan Haji Fast Track Hanya Butuh 10 Detik

Ilustrasi - foto istimewa radarlombok.com

SERANG – Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi pelayanan ibadah haji dengan program fast track. Menurutnya, program itu sangat efisien untuk memangkas waktu tunggu bagi jemaah haji yang akan berangkat ke Jeddah atau Madinah.

“Sangat-sangat efisien. Jadi Anda bisa bayangkan, satu kloter itu biasanya memerlukan 4-5 jam, karena setiap jemaah itu harus 10 sidik jari, direkam retina mata secara biometrik dia harus menatap kamera, lalu kemudian proses paspor harus dilihat, dicek dan sebagainya, jadi seperti itu,” ujar Lukman di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Minggu (7/7/2019).

“Nah, sekarang seluruhnya sudah dilakukan di embarkasi, di asrama haji, sehingga kalau kita lihat tadi seluruh jemaah cukup hanya menempelkan satu-dua sidik jari untuk verifikasi, lalu paspornya dicap. Jadi tidak lebih dari 10 detik. Dan saya menyaksikan tidak lebih dari 10 detik proses itu dilakukan dan itu akan lancar sekali,” imbuhnya seperti dilansir detik.com.

Lukman menjelaskan jemaah haji tahun ini juga sudah mendapatkan visa secara online sehingga memudahkan proses keimigrasian. Lukman pun berharap pelayanan program fast track bisa diperluas, tidak hanya diberikan kepada jemaah di embarkasi Jakarta, tetapi juga embarkasi lain di Indonesia.

“Jadi ini tentu apresiasi kita kepada pemerintah Saudi Arabia, dan khusus pelayanan fast track mudah-mudahan tidak hanya di Nakarta saja, tapi ini juga bisa diberlakukan di seluruh embarkasi yang jumlahnya 13 di seluruh tanah air,” tutur Lukman.

Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Kemenag Nasrullah Jasam menjelaskan program fast track saat ini bisa dinikmati kurang lebih 65 ribu jemaah yang berangkat dari embarkasi Jakarta. Pemerintah Indonesia menurutnya juga sudah mengusulkan untuk penambahan embarkasi dengan fasilitas fast track, namun masih menunggu keputusan dari Pemerintah Arab Saudi.

Baca Juga :  Syarat Mudik Lebaran 2022 untuk Penumpang Pesawat

“Ada empat provinsi, ada DKI (Jakarta), Jawa Barat, Lampung, Banten. Kalau di total 65 ribu dari total 214 ribu (jemaah). (Rencana penambahan) tahun ini sudah mengusulkan, tapi mungkin pemerintah Arab Saudi ya masih mempersiapkan untuk airport-airport yang lain,” jelas Nasrullah.

Dijelaskan Nasrullah, pemberian layanan fast track untuk jemaah yang berangkat dari embarkasi Jakarta adalah keputusan dari Pemerintah Arab Saudi. Keputusan itu menurutnya diambil dengan pertimbangan akses dan infrastruktur yang mudah.

“Pertama jumlah yamg besar, dan airport Soekarno-Hatta itu airport terbesar. Secara infrastruktur mungkin lebih mendukung dari pada yang lain, meskipun yamg lain juga sebetulnya bisa. Kedua, Jakarta itu ibu kota, jadi aksesnya lebih mudah. Mereka kan akan ada sebulan di sini petugas imigrasi,” jelasnya.

Keberangkatan jemaah haji kloter pertama dari embarkasi Jakarta yang mendapatkan fasilitas fast track hari ini dilepas langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Acara tersebut juga dihadiri Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam Abid Al Thagafi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Untuk diketahui, program fast track bertujuan untuk meningkatkan pelayanan bagi para jemaah haji serta memudahkan perjalanan mereka ke tanah suci. Program fast track meliputi penyelesaian proses keimigrasian dan proses verifikasi persyaratan medis, serta penyortiran bagasi para jemaah di bandara-bandara keberangkatan.

Program ini akan memudahkan para jemaah ketika tiba di tanah suci, serta memungkinkan mereka untuk langsung naik ke bus-bus angkutan sebelum diantar ke tempat menginap masing-masing jemaah, baik di Mekkah maupun Madinah. Pada saat yang sama, pihak layanan bagasi bertugas mengurus koper para jemaah dan mengantarnya ke penginapan. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News