
LEBAK – Galian tanah merah di Kampung Papanggo, Desa Mekarsari, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, terus beroperasi, meski sudah ada imbauan agar semua aktivitas tambang dihentikan selama pemungutan suara Pilkada 2024.
Dari pantauan di lokasi, operasional galian tanah merah tersebut masih saja melakukan aktivitas dengan memuat material, walaupun sudah adanya imbauan dari Aparat Penegak Hukum (APH).
Madrais, salah seorang aktivis mengatakan, pengelola galian tanah merah yang berada di Desa Mekarsari masih saja tetap beroperasi walaupun sudah ada imbauan untuk menghentikan aktivitas saat pertama Pilkada.
“Saya menduga adanya bekingan kuat aktivitas galian tanah merah tersebut. Pasalnya, imbauan tersebut tidak diindahkan, bahwa makin berani saja walaupun sudah ada imbauan tidak boleh beraktivitas selama Pilkada,” kata Madrais saat dihubungi, Kamis (28/11/2024).
Ia mengungkapkan, dari isi pemberitahuan tersebut jelas jika segala aktivitas truk angkutan tambang sumbu tiga ke atas (tanah, pasir dan batu) dilarang beroperasi selama pemungutan suara Pilkada.
“Tapi dalam kenyataannya, pengelola galian tanah merah yang berada di Kampung Papanggo tetap saja beroperasi,” ujarnya.
Ia berharap, agar APH segera menindak galian tanah merah tersebut. Karena, masih berani beraktivitas walaupun sudah adanya pemberitahuan.
“Sepertinya APH sudah tak ada wibawanya di hadapan pengusaha galian tanah ilegal. Sehingga pemberitahuan yang disampaikan oleh APH itu diabaikan. Jangan sampai kepercayaan masyarakat menurun hanya karena masalah seperti ini,” ucapnya.
Penulis: Sandi Sudrajat
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd