BANTEN – Jalan Serang-Cilegon, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang saat ini tengah dibangun pembuatan drainase di bagian sisi kanan dan kirinya.
Namun disesalkan proyek jalan nasional tersebut terkesan tak transparan. Itu terlihat dalam pembangunan proyek yang tak tertera proyek dilaksanakan oleh pihak mana, apakah pengerjaannya dilaksanakan oleh Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Banten atau Pemkab Serang. Sebab, tak ada papan plang keterangan proyek pada pembuatan drainase tersebut.
Selain itu pembangunan proyek juga terkesan asal-asalan. Sebab, banyak di antara proyek dikerjakan sepotong-sepotong. Kondisi inipun dikeluhkan masyarakat dan pengguna jalan.
Hanif (26) salah seorang warga Kramatwatu mengungkapkan bahwa pembangunan drainase itu dilaksanakan sejak beberapa bulan lalu, namun dalam pengerjaannya terkesan tak serius. Sebab, pelaksana proyek dalam pengerjaannya tak secara tuntas. Selin itu dalam pengerjannya juga tak rapi.
“Misalnya di lokasi di sini digali, terus seminggu ditinggal gak tahu kapan dikerjakan. Jadi bikin pemandangan juga acak-acakan,” ujarnya, Kamis (26/9/2019).
Pengerjaan proyek yang tak konsisten itu juga merugikan bagi para pelaku usaha di sepanjang jalan Serang-Cilegon. Ini lantaran usaha mereka tersekat oleh galian drainase.
“Proyek ini juga gak tahu punya siapa, wong gak ada papan plang proyeknya. Tiba-tiba datang alat berat terus main keruk,” ucapnya.
Senada dikatakan Siti (45). Dia menuturkan bahwa proyek drainase tersebut mengganggu aktivitas warga. Sebab, pengerjaannya tak profesional. Bahkan banyak diantara kabel internet terputus.
“Kalau ngerjain sesuatu coba diselesaikan dulu. Jangan yang dibsini belum beres, udah pindah ke tempat lain. Kita lewat juga susah jadinya. Halaman rumah kita jadi acak-acakan,” tandasnya.
Terkait hal ini belum ada konfirmasi dari pihak pemerintah. (Man/Red)