SERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten memastikan pemberian imunisasi Rotavirus (RV) dan Human Papillomavirus (HPV) sangat penting dilakukan bagi bayi dan anak. Kedua imunisasi tersbut dilakukan untuk mencegah penyakit diare berat dan kanker servik.
Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, diare berat dan kanker servik menjadi penyumbang kematian kedua terbanyak di Indonesia. Untuk itu, pengenalan antigen baru imunisasi pada bayi dan anak perlu dilakukan.
“Kalau di lihat di sini (Provinsi Banten, red), dari lima besar (penyakit) didominiasi diare. Di mana angka kematian anak lebih banyak (disebabkan) diare berat setelah pnuemonia. Maka sangat penting imunisasi ini,” kata Ati, usai membeeikan pengarahan pada acara Pertemuan Sosialisasi dan Advokasi Pelaksanaan Imunisasi RV dan HPV di Provinsi Banten yang diadakan di Hotel Horison Ratu Bidakara, Kota Serang, Rabu (26/7/2023).
Dikatakan Ati, penyakit diare berat disebabkan invekai berulang, dan salah saty penyebabnya adalah buruknya sanitasi.
“Maka perlu adanya upaya preventif yang prima melalui imunisasi Rotavirus,” katanya.
Untuk imunisasi HPV, lanjut Ati, sangat penting dilakukan terutama untuk mencegah penyakit katastropis, khususnya kanker servik atau kanker rahim yang menyerang perempuan yang mengalami peningkatan.
“Di Indonesia penyebab kematian paling banyak kedua disebabkan oleh kanker servik. Ada 2 ribu kasus per tahun. Maka dari itu, peran penting imunisasi ini begitu luar biasa,” ucapnya.
Di sisi lain, Ati mengungkapkan, untuk imunisasi HPV sebelum program ini diluncurkan cukup mahal.
“Dengan (adanya) progran prioritas nasional ini gratis. Ini harus dimanfaatkan (oleh masyarakat) dan diatrbusi (vaksin) juga harus baik, datanya harus benar,” ungkapnya.
Ati menjelaskan, dua jenis imunisasi ini akan dilincurkan secara serentak pada 15 Agustus 2023 mendatang. Di mana sasaran imunisasi RV di Banten sebanyak 56.418 orang sedangkan imunisasi HPV sebanyak 108 ribu anak.
“Untuk pemberian imunisasi RV dilakukan secara tetes. Dosis RV pertama bagi bayi usia 2 bulan, empat minggu kedua usia 3 bulan dosis kedua dan usia 4 bulan (diberikan) dosis ketiga. Setiap bayi akan mendapatkan lima tetes,” jelasnya.
“Kita juga pada 24 Juli lalu sudah mendapatkan 30 ribu vial vaksin RV. Dan insya Allah pada awal Agustus nanti kita akan distrbusikan ke kabupaten/kota. Ini sedang kita lakukan micro planning baik kesiapan sarana dan prasarana, sumberdaya manusianya dan lain-lain,” sambungnya.
Sedangkan untuk imunisasi HPV, akan dilakukan secara jemput bola ke sekolah-sekolah.
“Untuk imunisasi HPV diberikan untuk anak usia 11 tahun atau SD sederajat. Dan itu dilakukan langsung disekolah. Pemberian (imunisasi) HPV setiap anak mendapatkan dua dosis dengan jarak satu tahun sejak pemberian dosis pertama,” katanya.
Terkait vaksin HPV, Ati mengaku, Pemprov Banten masih menunggu alokasi dari pemerintah pusat.
“Mudah-mudaham Agustus nanti sudah ada kiriman vaksinnya,” ucapnya.
Menurut Ati, dua imunisasi ini sangat penting dilakukan dalam menciptakan generasi yang produktif di mulai dari remaja putri diberikan suntikan HPV.
“Bagaimana nanti tumbuh akan jadi calon pengantin. Dan untuk layak hamil dan tidak hamil itu harus dilakukan pemeriksaan. Tujuannya bukan tidak diperbolahkan hamil tapi menikah boleh hanya ditunda kehamilannya kalau ada pentakit sampai disembuhkan sehingga layak hamil. Diharapkan ketika kondisi sehat, maka bayi yang dilahirkan juga sehat,” tandasnya. (ADV)