PANDEGLANG – Pemilihan makanan dan obat – obatan penting dilakukan. Pasalnya, saat ini tidak sedikit makanan dan obat-obatan yang diduga mengandung bahan berbahaya.
“Kadang kita lupa meihat komposisinya, pelajari dulu , dan lihat tanggal kadaluarsa, setelah faham kita bisa hati-hati,” demikian disampaikan Bupati Pandeglang Irna Narulita pada acara sosialisasi pemberdayaan masyarakat melalui KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi), yang digelar oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Serang di Ponpes Al-Ikhsan, belum lama ini.
Dikatakan Irna, selektif dalam memilah makanan merupakan upaya untuk membudayakan hidup lebih sehat. “Sebagai para santri dan merupakan generasi bangsa harus lebih cerdas, jangan lihat murah nya, carilah makanan yang lebih aman,” imbuhnya melalui siaran tertulis.
Bupati Irna sangat mengapresiasi pihak badan POM yang melakukan kegiatan ini. Kata Irna, program ini sangat strategis sebagai aksi promotif dan preventif.
“Kita dapat tau makanan mana yang dapat dikonsumsi. Apalagi di Ponpes ini tempat nya mencetak generasi qur’ani, jadi harus bagus asupan makanannya. Mereka harus menjadi generasi yang cerdas untuk itu harus tethindar dari obat – obatan dan makanan yang berbahaya,” tandasnya.
Supriadi Darma, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Serang mengatakan program badan BPOM untuk mengawasi obat dan makanan tidak akan optimal tanpa dukungan Pemerintah Daerah.
“Ini kami lakukan untuk mendorong agar makanan yang beredar dipastikan tidak mengandung bahan berbahaya salah satunya yang ada di Pondok pesantren,” ungkapnya.
Ketua Yayasan Al-Ikhsan Achmad Syeckhu mengatakan, refleksi dari kegiatan ini bisa diterapkan dengan adanya kantin sehat yang bebas dari bahan berbahaya.
“Sosialisasi ini mengingatkan kami untuk lebih selektif dalam pengelolaan bahan makanan yang ada di Ponpes Al-Ikhsan,” ujarnya.
(Red)