CILEGON – Opang Cilegon, program ojek online kebanggaan Walikota Cilegon, Helldy Agustian yang sebelumnya diyakini mampu menekan angka pengangguran dikabarkan bubar. Kabar yang beredar, bubarnya layanan ojek berbasis aplikasi itu akibat kisruhnya manajemen perusahaan.
Alhasil, ojek online yang baru seumur jagung karena diluncurkan pada Januari 2022 lalu itu kini dikabarkan tak beroperasi lagi.
Menurut sumber BantenNews.co.id, kabar bubarnya Opang Cilegon itu akibat persoalan tidak harmonisnya di tingkat internal manajemen.
Selain itu beberapa bulan sejak beroperasi ternyata perusahan tak kunjung profit atau tak meraih keuntungan. Sehingga tak ada pemasukan bagi perusahaan.
Sementara di sisi lain beban operasional perusahaan terus membengkak. Sehingga membuat kerugian perusahaan.
Persoalan lain memicu, karena pengguna aplikasi juga sangat minim. Terlebih aplikasi juga sering mengalami gangguan atau error, sehingga membuat penggunanya tak nyaman.
Dibangunnya aplikasi ojek online itu semula diduga hanya sekadar tumpangan politik semata. Alhasil, ojek online yang digadang bakal bisa menjadi kebanggaan Kota Cilegon itu kini dikabarkan hanya tinggal cerita.
Pemegang Saham Opang Cilegon, Sabihis mengakui memang sempat ada kekisruhan di tingkat manajemen yang disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya mengenai pendapatan perusahaan.
“Kalau ribut kecil soal tidak untung sih biasa itu mah, yang jelas beberapa waktu ini tidak beroperasi karena ada update aplikasi versi terbaru, karena pembuat sistem sebelumnya kurang bagus, sering trouble, sebagai manajemen gak mau dong ada sistem yang gak bagus, ketika di-upload sering trouble,” katanya, Rabu (6/7/2022).
Sabihis menyatakan saat ini aplikasi Opang Cilegon masih dalam tahap update versi terbaru. Dia menyatakan bulan ini kembali bisa beroperasi.
“Nanti ke depan tampilannya lebih bagus, yang lama kurang bagus tampilannya,” ucapnya.
(Man/Red)
