CILEGON – Pondok pesantren Syubbanul Muslimin Kota Cilegon terus mematangkan program keumatan dan keagamaannya melalui pendidikan salafi tidak hanya kepada santri, tapi juga kepada kelompok Majelis Taklim.
Sejak didirikan pada 2016 silam, Majelis Taklim pada pondok pesantren yang menapaktilasi perjuangan tokoh perjuangan Cilegon Abuya KH. Ali Jaya itu terus bertambah hingga mencapai ratusan jemaah.
“Sekarang jumlah jemaah Majelis Taklim Syubbanul Muslimin sudah melampaui 200 jemaah yang berasal dari berbagai lingkungan Kelurahan di Kecamatan Citangkil,” ungkap Ustad Azhari, pengasuh Majelis Taklim Syubbanul Muslimin, Minggu (14/11/2021).
Majelis Taklim yang menggelar pengajian rutin setiap hari Minggu ini secara antusias diikuti kaum hawa dari berbagai lapisan usia.
“Kita bersama-sama belajar dan melakukan kajian kaitan materi kitab salafi atau syarah sittin atau kitab kuning dan keilmuan berdasarkan kurikulum dari Kementerian Agama,” katanya.
Sementara Pendiri Pondok Pesantren Syubbanul Muslimin, Tatang Muftadi menambahkan eksistensi majelis taklim ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam pembangunan mental guna menunjukkan jati diri.
“Kita terus menyiarkan sinergitas pikir dan zikir dalam mewarnai kiprah pembangunan Cilegon. Sebagai contoh, kita bersepakat untuk mencegah pengaruh negatif dari gempuran arus globalisasi budaya asing. Namun demikian kan kita tidak menutup diri dari perkembangan teknologi digitalisasi yang semakin canggih,” ujar Tatang.
(dev/red)