SERANG – Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa berinisial Y mengaku tertular ketika merawat bapaknya yang mengalami gangguan paru. Kini Y bersama keluarga sudah dirawat di RSUD Banten sejak sore tadi.
“Kalau dari cerita mahasiswanya ia tertular saat merawat bapaknya yang sakit. Setelahnya dibawa ke rumah sakit, ternyata bapaknya positif Covid-19. Setelah tes dia juga positif Covid-19 juga,” kata Humas Untirta Veronica Dian, Rabu (25/3/2020).
BACA : Mahasiswa Untirta PDP Covid-19 Dirawat di RSUD Banten
Dosen pembimbing skripsi Y, Saharudin Didu mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan Y pada 15 Maret 2020 silam.
“Terakhir komunikasi dengan saya melalui aplikasi whatsapp minta bimbingan Tanggal 15 Maret lalu, namun saya tolak bimbingan dengan tatap muka. Jika bimbingan secara online masih saya lakukan,” katanya.
Rektor Untirta Prof Fatah Sulaiman menyatakan bahwa kampusnya sudah efektif memberlakukan kuliah daring sejak 15 Maret 2020 silam.
“Ya otomatis, saat ini sejak edaran 15 Maret semua dosen juga wajib laksanakan layanan daring (kuliah online), atau sejenisnya,” kata Fatah kepada BantenNews.co.id
Ditambahkan Rektor, pihaknya akan mengikuti kebijakan pusat untuk melakukan kuliah daring tanpa tatap muka.
“Terkait opsi perpanjangan layanan daring dan sejenisnya, termasuk WFH, kita akan ikut kebijakan pemerintah, bukan karena ada kasus itu (mahasiswa Y), sampai wabah dinyatakan selesai,” katanya.
(You/Red)
