KOTA TANGERANG – Sejumlah mahasiswa Universitas Raharja menggelar unjuk rasa dengan menggembok pintu gerbang kampus di Jalan Jendral Sudirman Kota Tangerang, Jumat (19/6/2020)
Aksi tersebut menuntut pihak rektorat memberikan keringanan biaya kuliah dimasa pandemi Covid-19.
Saat dikonfirmasi BantenNews.co.id, Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) Universitas Raharja Devis Mamesah membenarkan aksi tersebut merupakan wujud titik klimaks menyampaikan aspirasi, karena sebelumnya mahasiswa sempat melakukan mediasi dengan pihak akademik namun tidak ada titik temu.
“Sebelum aksi, kami sudah melakukan mediasi dengan pihak akademik di dalam kampus. Namun tuntutan mahasiswa tidak terjawab, sehingga mahasiswa menarik diri dari dalam kampus dan menggelar aksi di depan kampus,” ujar Devis kepada BantenNews.co.id, Sabtu (20/6/2020)
Menurut Devis, tuntutan mahasiswa layak direalisasikan oleh pihak akademik. Pasalnya, anjoknya ekonomi mahasiswa jelas tidak bisa mengikuti aturan baku yang diterapkan oleh akademik.
“Apalagi pake perkuliahan metode daring ini, mahasiswa jelas tidak menggunakan fasilitas kampus, melainkan harus menambah cost pribadi untuk bisa mengikuti perkuliahan daring,” keluhnya
Dibeberkan, aksi mahasiswa sempat bersitegang ketika mereka menyegel gerbang dan melarang arus kendaraan yang hendak keluar-masuk kampus. Alhasil, sejumlah petugas keamanan dan beberapa staff akademik terpaksa harus melerai barisan mahasiswa hingga situasi menjadi panas dan terjadi saling dorong-mendorong.
Sementara itu, Rektor Universitas Raharja, Abas Sunarya mengatakan bahwa apa yang menjadi tuntutan mahasiswa tersebut memang sedang dalam kajian oleh beberapa perguruan tinggi, baik di tingkat lokal ataupun nasional.
“Kita sudah melakukan satu kali rapat kemarin, selanjutnya rapat kedua, rencananya akan dilaksanakan pada Selasa depan. Hasilnya apa, nanti akan diinfokan kepada mahasiswa,” ujar Abas
Menyoal tuntutan dari mahasiswa, Abas sangat mendukung dan mengapresiasi atas masukan dari mahasiswa.
“Keputusannya bagaimana, nanti kita lihat dari hasil rapat. Karena kita ga mungkin ambil kebijakan sendiri tanpa ada kebijakan dari pemerintah pusat ataupun daerah,” pungkasnya
(Ren/Red)