PANDEGLANG – Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Pandeglang mengkritisi kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur desa dalam bidang pengelolaan keuangan desa yang akan dilakukan oleh DPMPD Pandeglang dan Kepala Desa (Kades) se Kabupaten Pandeglang.
Ketua PC PMII Pandeglang, Muhamad Basyir mempertanyakan alasan DPMPD Pandeglang harus menggelar kegiatan di luar daerah. Ia juga menyinggung alasan kebanyakan OPD yang selalu mengadakan kegiatan di luar daerah padahal sipatnya hanya rapat koordinasi.
“Saya rasa tidak akan efektif apabila pelatihan itu semua itu tidak di dasari oleh kesadaran diri sendiri untuk pembangunan khususnya di kabupaten Pandeglang,” ucapnya, Rabu (5/12/2018).
Basyir juga menganggap biaya Rp6 juta per Kades yang dianggarkan dari Dana Desa hanya menghambur-haburkan anggaran. Padahal menurutnya anggaran tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan di desa masing-masing yang lebih urgent.
“Lagi-lagi penghamburan, intervensi. Atau mungkin ada agenda lain dibalik itu semua. kepala desa jangan sampai dijadikan alat kalau misalkan ada manfaat yang bisa diambil itu bagus tapi jika hasil outputnya sama sekali tidak ada lebih baik jangan di paksakan,” ungkapnya. (Med/Red)