CILEGON – Sejumlah mahasiswa yang tergabung pada Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Cilegon menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Kota Cilegon, Senin (17/6/2019).
Dalam aksinya mahasiswa mengkritik proses Rotasi dan Mutasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemkot Cilegon yang dilaksanakan pada 31 Mei 2019 lalu.
Aksi berlangsung damai. Meski demikian aparat kepolisian melakukan pengamanan cukup ketat di Gedung DPRD Kota Cilegon.
Korlap Aksi, Ade Setiawan menilai rotasi dan mutasi di lingkungan Pemkot Cilegon telah menyebabkan kegaduhan baik di kalangan ASN maupun masyarakat umum.
“Kegaduhan ini diduga karena adanya proses seleksi yang tidak sesuai dengan aturan,” ujarnya saat menyampaikan orasi.
Sebagai mahasiswa, kata dia, sekaligus mewakili masyarakat tentu berharap kegaduhan soal rotasi dan mutasi itu cepat selesai demi terciptanya dan terealisasinya pembangunan Kota Cilegon.
“ASN sebagai pelayanan masyarakat tidak boleh terjebak pada konflik kepentingan yang berakibat pada tersendatnya tugas dan kewajiban yang diemban,” ucapnya.
Sebab itu, pihaknya mendesak Komisi I DPRD Kota Cilegon agar memanggil pihak terkait untuk dimintai keterangan dalam proses mutasi dan rotasi jabatan ASN Cilegon.
“Kami menolak segala bentuk politisasi jabatan di lingkungan Pemkot Cilegon. Mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tetap mengawal seluruh kebijakan Pemkot Cilegon,” katanya.
Dia menambahkan bahwa mahasiswa mendukung Pemkot Cilegon untuk menindak tegas oknum-oknum yang menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan golongan dalam proses mutasi dan rotasi jabatan ASN.
“Kami mengimbau kepada Walikota Cilegon, Edi Ariadi agar waspada dan jangan mau dibohongi oleh oknum pejabat yang bermain pada proses rotasi jabatan mutasi di lingkungan Pemkot Cilegon,” imbuhnya.
Pantauan di lokasi, usai menyampaikan orasi ke gedung parlemen, mahasiswa juga melakukan hal serupa ke gedung kantor Walikota Cilegon. (Man/Red)
