Beranda Pendidikan Mahasiswa Diminta Bantu Pemerintah Tanggulangi Covid-19

Mahasiswa Diminta Bantu Pemerintah Tanggulangi Covid-19

Camat Cimanuk Agus Riyanto saat memberikan arahan pada perwakilan peserta KKN di halaman Kantor Kecamatan Cimanuk. (Memed/bantennews.co.id)
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

PANDEGLANG – Ketua STKIP Syekh Manshur Pandeglang, Salman Sunardi meminta peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang terjun langsung di 8 desa yang ada di Kecamatan Cimanuk untuk membantu Pemkab Pandeglang mensosialisasikan pola hidup sehat guna menanggulangi penyebaran Covid-19.

Hal itu disampaikan saat melepas 99  peserta KKN dari STKIP Syekh Manshur dan Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Manshur (Staisman) Pandeglang di halaman Kantor Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Selasa (8/9/2020).

Kata Salman, dalam kegiatan KKN kali ini pihak kampus menekankan 5 aspek penting yang harus dilakukan oleh para mahasiswa selama mengikuti KKN di masa pandemi Covid-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Kami menekankan pada mahasiswa agar mematuhi protokol kesehatan, patuhi kerangka acuan kerja, mengambil pointer masalah di lapangan yang akan diambil materinya, tetap jaga kesehatan dan ikuti karakter budaya yang ada di masing-masing daerah yang menjadi lokasi KKN,” jelas mantan Kepala Dinas Pariwisata ini.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia KKN, Anas Ubaidillah menjelaskan, secara teknis dari akademik belum memutuskan bagaimana mekanisme KKN ketika diberlakukan PSBB. Sebab kata dia, mekanisme yang sudah disusun oleh akademik sebelumnya hanya mekanisme di era new normal bukan PSBB, oleh karena itu dari akademik akan secepatnya menyusun mekanisme KKN yang baru disesuaikan dengan aturan PSBB.

“Secara teknis kami belum meremukan tapi ada beberapa tawaran format mekanisme, bisa saja dilakukan shift kehadiran mahasiswa di lokasi KKN atau posko di satu desanya diadakan pemisahan. Jadi format itu belum kami sepakati, karena jujur aturan PSBB baru keluar kemari jadi kami belum musyawarah lagi dengan dosen pembimbing,” ungkapnya.

Namun demikian, Anas tetap meminta pada mahasiswa untuk tetap berpartisipasi dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 dan mengambil pelajaran bagaimana caranya menjalani kehidupan di masyarakat dimasa pandemi Corona.

Baca Juga :  Sekda : Perhitungan Dana BOSDA Didasari Jumlah Siswa yang Terdaftar 

“Saya percaya di desa itu ada jadwal penanggulangan Covid-19, di situ kami tawarkan mahasiswa untuk bersama-sama dengan perangkat desa menanggulangi Covid-19. Mahasiswa harus paham bahwa hidup itu tidak selalu harus normal karena ada hal yang tidak normal dan itu tetap harus dihadapi oleh mahasiswa,” tegasnya.

Sementara itu, Camat Cimanuk, Agus Riyanto mengaku, satu sisi dapat kebanggan bisa menjadi tuan rumah untuk peserta KKN, namun di sisi lain ia merasa perlu adanya perlakuan khusus pada para peserta karena Cimanuk merupakan salah satu zona merah yang ada di Pandeglang.

Tapi Agus memastikan bahwa semua peserta yang mengikuti KKN tidak ditempatkan di desa yang masuk zona merah, sehingga hal itu tidak terlalu membuat khawatir pihak kecamatan dan akademik.

“Yang kami pertama lakukan ialah tidak menempatkan mahasiswa di desa yang ada kasus konfirmasi jadi mereka ditempatkan di desa yang jauh dari desa zona merah, kemudian disarankan pada mahasiswa tidak tinggal di satu rumah tapi di beberapa rumah ditambah lagi akademik akan membuat aturan sesuai dengan situasi Covid-19,” tambahnya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News