PANDEGLANG – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, hampir semua hotel di tempat wisata yang ada di Kabupaten Pandeglang kebanjiran pesanan kamar. Bahkan, ada beberapa hotel yang tidak mampu menampung wisatawan lantaran banyaknya pengunjung yang datang.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pandeglang, Widiasmanto mengatakan, tingkat hunian hotel yang ada di Kabupaten Pandeglang rata-rata di angka 90-100 persen sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
“Kami bersyukur, alhamdulillah tahun 2023 telah kita lewati dengan aman lancar dan pergantian tahun baru 2024 ini tingkat hunian hotel rata-rata penuh 90-100 persen. Beberapa hotel ada yang sampai kekurangan kamar namun ada juga yang masih tersedia,” kata Didi saat dihubungi Bantennews.co.id, Selasa (2/1/2024).
Menurutnya, periode libur Nataru dari 22 Desember sampai 1 Januari 2024 cukup bagus terutama di periode Natal dan Tahun Barunya. Bahkan, meski sudah memasuki Januari 2024 dari 2-7 Januari masih ada wisatawan yang memesan kamar untuk liburan sekolah bersama keluarga.
“Kalau dibandingkan tahun sebelumnya, tahun baru ini lebih rame dan relatif lebih aman, tenang sekalipun beberapa waktu lalu ada imbauan dan informasi terkait keaktifan Gunung Anak Krakatau. Namun hal tersebut memang wajar, kami tetap harus waspada dan siapkan mitigasi kebencanaan,” terangnya.
Ia membeberkan, pada libur Nataru tahun ini wisatawan banyak banyak dari Wilayah Jabodetabek dan Banten terutama Tangerang Raya. “Kebetulan di daerah kami (Tanjung Lesung) kemarin banyak juga wisatawan asing dari Eropa dan Asia maupun yang sudah tinggal/bekerja di Jakarta,” ungkapnya.
Meski sesuai dengan harapan para pengusaha hotel, Widi mengaku masih harus melakukan evaluasi di tataran para pemilik hotel agar layanan mereka semakin ke depan makin lebih baik lagi.
“Tentu kami akan terus evaluasi dari sisi kualitas pelayanan, kualitas produk agar wisatawan merasa nyaman dan terkesan. Hemat kami yang perlu sama-sama kita perbaikin dan evaluasi kedepan destinasi pariwisata Pandeglang antara lain seperti kluster UMKM, kuliner, seni budaya, SDM,” jelasnya.
Selain dari segi pemilik hotel, evaluasi juga harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah agar kedepannya pariwisata di Kabupaten Pandeglang makin bisa bersaing dengan pariwisata di daerah-daerah lain. Selain itu, tatakelola serta objek wisata unggulan juga harus dimiliki oleh Pandeglang.
“Tatakelola objek wisata yang dimiliki dan jadi unggulan Pandeglang karena itu yang dicari para wisatawan, kekhasan dan unggulan oleh-oleh, experience dari daerah yang di kunjungi itu yang di cari wisatawan. Kalau kita bisa memaksimalkan dan tatakelola destinasi ini bisa berikan kesan positif, kami optimis melalui pariwisata perputaran ekonomi daerah dan investor akan tertarik ke Pandeglang namun bila ini tidak berkesan dan tidak siap maka kita belum siap jadi destinasi unggulan,” tutupnya. (Med/Red)