SERANG – Menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2019 Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Banten mengerahkan sebanyak 120 anggota, 6 koordinator, 10 relawan dan 20 posko pelayanan.
Ketua Umum Balawista, Ade Ervin mengatakan, dalam menghadapi momen itu Balawista Banten sebagai mitra kerja pemerintah bidang keselamatan wisata menyiagakan 120 personel di empat kota/kabupaten, Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.
“120 personel tersebut dibawahi enam koordinator dan akan disebar di 20 posko di kawasan wisata tirta Cilegon, kawasan pantai Anyer sampai Cinangka Serang, kawasan wisata pantai Carita hingga Tanjung Lesung Pandeglang dan kawasan Bagedur hingga Sawarna Kabupaten Lebak,” kata Ervin saat Rapat Koordinasi Persiapan Siaga Wisata Natal Tahun Baru Lintas Instansi dan Stakeholder di Aula Sinas Pariwisata Provinsi Banten KP3B Serang, Jumat (14/12/2018).
Ervin mengungkapkan, selain itu pihaknya juga menyiagakan dua mobil Balawista, empat motor patroli pantai, lima papan penyelamat, dua rubberboat, empat alat selam, dan peralatan ringan lainnya di kawasan posko induk yang berada di Carita, Kabupaten Pandeglang.
“Tahun baru kali ini Balawista lebih siap dalam melayani keselamatan wisatawan karena kami memiliki tambahan fasilitas sehingga hal tersebut dapat memudahkan pelaksanaan pelayanan keselamatan dan kami persilakan kepada para wisatawan yang hendak berwisata ke Banten. Kami yakinkan bahwa kawasan Pariwisata Banten aman dikunjungi selama wisatawan mematuhi aturan keselamatan yang ditetapkan,” katanya.
Selain itu Ade menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan siaga wisata pihaknya akan berkoordinasi dan bekerjasama dengan para instansi terkait seperti TNI dan Polri, Basarnas, BPBD, PMI, pengelola objek wisata dan mitra kerja pariwisata lain yang siap bahu membahu dalam memberikan pelayanan keselamatan.
Humas Balawista Banten, L Jamaludin menjelaskan pihaknya mengimbau supaya masyarakat yang hendak berlibur ke kawasan pantai untuk mentaati peraturan yang diterapkan oleh keamanan pengelola pantai tersebut.
“Demi keselamatan para pengunjung, penting untuk memperhatikan tanda-tanda di pantai, seperti peringatan gelombang tinggi, batas maksimal berenang, diperbolehkan berenang atau tidak, dan peraturan lainnya,” kata dia.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat yang hendak mengunjungi wisata tirta supaya minta penjelasan kepada pengelola wisata tirta, apakah di lokasi tersebut ada petugas keamanan atau tidak.
“Tidak usah ragu, jika kita mau ke lokasi pantai atau tempat wisata air tanya kepada pengelola apakah ada petugas keamanan penjaga pantai atau tidak. Itu demi kenyamanan kita berlibur,” paparnya. (Dhe/Red)