TANGERANG – Provinsi Banten masih menjadi daerah tujuan investasi paling menjanjikan. Hal ini terlihat pada 5 tahun terakhir menduduki peringkat kelima sebagai daerah dengan jumlah investasi tertinggi di Indonesia.
Keunggulan Provinsi Banten menjadi tujuan investasi paling menjanjikan didorong oleh berbagai faktor seperti iklim investasi yang kondusif, infrastruktur dasar yang memadai, produktivitas tinggi, pangsa pasar besar, rantai pasok pendek, dan unggul layanan investasi.
Untuk mendorong optimalisasi peningkatan investasi di Banten, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) Provinsi Banten menggelar Banten Business Forum and Investment Awards Tahun 2023.
Acara yang memiliki tema Invest for a Sustainable Future ini digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD) Kabupaten Tangerang pada Kamis (19/10/2023). Kegiatan tersebut juga sekaligus merupakan bagian rangkaian HUT Banten ke-23.
Kepala DPMPTSP Banten Virgojanti menjelaskan, forum tersebut merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terhadap pemerintah kabupaten/kota investor yang telah membangun kolaborasi dalam upaya percepatan realisasi investasi di Banten. Forum bisnis ini juga merupakan upaya untuk menjembatani antara pemerintah kabupaten/kota dengan pengusaha/investor dan pelaku UMKM.
“Dalam kesempatan ini juga dihadiri para pelaku UMKM. Mereka akan mendapat fasilitasi dari dua perusahaan besar di Banten. Tema Invest for a Sustainable Future merupakan sebuah komitmen yang ingin dibangun bersama dan menyeluruh, untuk masyarakat yang adil dan makmur di masa yang akan datang,” kata Virgo dalam sambutannya.
Selain mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, menurut Virgo, keberadaan investor atau perusahaan yang ada di Banten memiliki dampak sosial bagi masyarakat sekitar, diantaranya melalui pemanfaatan dana corporate social responsibility (CSR) hingga penyerapan tenaga kerja lokal.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar yang hadir pada acara tersebut mengapresiasi forum yang mempertemukan antara pemerintah dengan pengusaha dan pelaku UMKM.
“Untuk mendorong iklim investasi di Banten, kita harus berikan pelayanan yang baik, kemudahan dan kecepatan perizinan,” kata Al Muktabar.
Al menjabarkan kelebihan investasi di Banten, mulai dari letak yang strategis, infrastruktur memadai, daya listrik yang berlebih, bandara internasional, akses jalan tol, dan yang masih berjalan proyek jalan Tol Serang-Panimbang sebagai upaya pengembangan wilayah selatan. Keuntungan lainnya adalah tersedianya 17 kawasan industri yang tersebar di wilayah Banten. Saat ini Pemprov Banten juga terus mendorong ekonomi yang berbasis industri syariah atau halal.
“Pasca Covid-19, investasi dan perekonomian di Banten sudah kembali pulih dan tumbuh secara maskimal. Dalam kerangka kerja Pemprov Banten juga senantiasa berkoordinasi, berdialog bersama stakeholder,” ujar Al Muktabar.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya yang hadir sebagai salah atau narasumber mengatakan, pemetaan peluang investasi di Kabupaten Lebak fokus pada sektor industri hijau dan pengembangan Geopark Bayah Dome yang terdiri dari 32 titik geosite.
“Kami menawarkan pada investor yang datang hari ini untuk berinvestasi di Lebak. Soal keunggulan bisa dilihat dari investasi Maja Raya dan industri yang sudah ada seperti PT Semen Merah Putih di Bayah,” jelas Iti.
Iti menambahkan, Pemkab Lebak memastikan kondusivitas investasi di Kabupaten Lebak seperti pelayanan perizinan. Secara tata ruang, Kabupaten Lebak termasuk dalam kategori daerah konservasi atau wilayah hijau sehingga wilayah tersebut sejalan dengan semangat green investment.
“Sektor pangan, itu jadi salah satu fokus Pemerintah Kabupaten Lebak, termasuk Geopark Bayah Dome yang diharapkan dapat mendukung sektor UMKM di wilayah Kabupaten Lebak,” papar Iti. **