SERANG – WS (18) warga Kampung Kamurang, Desa Bakung, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang menjadi otak pelemparan batu di KM 49.500 tol Tangerang-Merak.
Pria pengangguran itu mengajak empat rekannya yakni RY, BS, SL, dan SR. Awalnya, seluruh pelaku berkumpul di rumah WS kemudian seluruh pelaku menuju jembatan menggunakan satu motor Yamaha Mio J secara bersama sama sejauh 1 kilometer.
“Inisiatornya memang WS. Meraka sering di situ (jembatan) nongkrong-nongkrong. Langsung dicetuskan oleh sudara WS dan BS untuk melempar batu, keduanya yang ngambil batu kemudian dibagikan satu persatu oleh tersangka untuk dilemparkan secara bergantian,” kata Kapolres Serang AKBP Indra Gunawan, Senin (2/7/2018).
Setelah melempar batu dari atas jembatan, para pelaku kemudian kembali menuju rumah WS tanpa rasa bersalah. Bahkan, sempat menginap di rumah WS.
“Usai melempar batu, mereka tidak tahu bahwa pihak kepolisian mencari mereka,” ujarnya.
Kapolres memastikan bahwa para tersangka saat melakukan aksi dalam keadaan sadar tidak di bawah pengaruh alkohol maupun obat-obatan.
“Hasil tes urine negatif narkoba. Tapi, pelaku mengaku pas puasa minum pil tramadol,” katanya.
Sementara WS mengaku melakukan pelemparan batu ke tol karena iseng. Namun, dia juga sering melihat aksi pelemparan batu dari jembatan di media televisi kemudian ditiru.
“Tapi sebelumnya juga tetangga kampung pernah melakukan. Iseng ajah sih. Waktu itu cuma berlima engga minum di atas jembatan kok,” kilahnya. (Dhe/Red)