CILEGON – Proyek pembangunan gedung pusat jantung oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon yang sudah dianggarkan pada tahun 2018 ini tak kunjung dapat dilaksanakan. Diketahui, ihwal proses lelang terhadap pekerjaan dengan nilai Harga Perkiraan Sementara (HPS) Rp1,7 miliar itu menjadi masalahnya yang saat ini sudah memasuki ketiga kalinya proses lelang ulang.
Kepala Badan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (BPBJP) Kota Cilegon, Syafrudin mengatakan ketatnya persyaratan dalam proses lelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) memaksa pihaknya mengulang lelang proyek yang anggarannya bersumber dari APBD Cilegon tersebut.
“Peserta lelangnya tidak memenuhi persyaratan SSI LDP atau Lembar Dokumen Pemilihan. LDP itu di dalamnya tertuang aturan dan persyaratan peserta lelang untuk setiap paket pekerjaan dan beda-beda disesuaikan dengan paket pekerjaan, jadi setiap lelang LDP-nya harus ada,” ujarnya melalui pesan WhatsApp, Jumat (24/8/2018).
Dikatakan, sesuai ketentuan LDP merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi seluruh peserta lelang proyek yang saat ini sudah diminati oleh sekira 51 peserta tersebut. “Rencananya lelang akan kita laksanakan sampai dengan September nanti,” tambahnya.
Di bagian lain, Plt Walikota Cilegon Edi Ariadi mengaku belum mengetahui kendala yang dihadapi dalam proses lelang pekerjaan di atas lahan seluas sekira 300 meter persegi itu. “Ya penyedia aja yang ngga bener, sesuai harganya aja gimana yah,” ujarnya singkat. (dev/red)
