Beranda Pemerintahan Lahan Pertanian di Kota Tangerang Makin Sempit, Mata Pencaharian Petani Terancam Hilang

Lahan Pertanian di Kota Tangerang Makin Sempit, Mata Pencaharian Petani Terancam Hilang

Acara Penanaman Padi Bersama Pj Walikota Tangerang dan Kelompok Tani Rawa Depan Jaya, Kelurahan Belendung, Kecamatan Benda, Kota Tangerang - (Foto Usman Temposo/BantenNews.co.id)

TANGERANG – Lahan pertanian di Kota Tangerang terus mengalami penyusutan. Saat ini tercatat lahan pertanian di wilayah ini hanya sekitar 180 hektare dari luas wilayah yang ada.

Jumlah lahan pertanian inipun terus berkurang. Ini lantaran banyak di antara lahan pertanian merupakan milik pengembang atau perusahaan, sehingga sewaktu-waktu bisa digarap untuk pembangunan kawasan bisnis maupun perumahan.

Hal ini jelas membuat ancaman bagi para petani di Kota Tangerang. Sebab lahan mata pencaharian mereka terancam hilang.

Hal itu juga diakui Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Muhdorun. Dia mengatakan bahwa memang saat ini lahan sawah yang dilindungi di Kota Tangerang sudah tidak ada. Hal itu berdasarkan tata ruang Kota Tangerang.

“Tetapi hal itu tidak menyurutkan keinginan kita untuk tetap memproduksi sumber daya yang ada, kalau sawahnya itu terbatas, maka pakai cara-cara yang tepat,” ujar Muhdorun saat acara Penanaman Padi Bersama Pj Walikota Tangerang dan Kelompok Tani Rawa Depan Jaya, Kelurahan Belendung, Kecamatan Benda, Rabu (10/1/2024).

DKP Kota Tangerang mencatat bahwa secara keseluruhan lahan pertanian di Kota Tangerang masih ada sekitar 180 hektare berbanding dengan luas wilayah di Kota Tangerang, jumlah ini pun terus menyusut seiring berjalannya waktu.

“Penyusutan lahan pertanian ini kita sikapi dengan menggunakan pot, dengan menggunakan polibag dengan hidroponik dan lainnya. Sehingga petani bisa terus memproduksi pangan,” ucapnya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga bersama petani melakukan berbagai upaya agar tingkat produksi petani di Kota Tangerang terus meningkat meski lahannya semakin menyempit.

“Di Kelurahan Belendung ini saja 1 hektare bisa panen sekitar 9 ton, padahal standarnya itu kan 1 hektarenya 7 ton, ini dengan cara penggunaan pupuk yang tepat, dengan teknologi dan pengaturan waktu yang tepat, maka itu bisa di-upgrade, jadi tidak menyurutkan petani untuk terus bercocok tanam untuk memproduksi pangan,” katanya.

Selain itu, kata dia, untuk terus meningkatkan produksi pertanian di Kota Tangerang pihak DKP juga melakukan edukasi kepada petani.

(Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News