SEMARANG – Lagu Rabuk Semarang yang digubah oleh Guru Besar Fakultas Teknik Sipil Undip Prof Sriyana memeriahkan suasana ekspo di stand KKN Tematik “Sungaiku Bersih Kampusku Asri”, di Kampung Seni Jurang Blimbing, Tembalang , Sabtu (26/11/2022) siang. Sebelumnya dalam acara Capacity Building Kelembagaan Untuk mendukung Waduk Diponegoro Lestari yang berlangsung dari pagi hingga siang , di Aula Kantor Kecamatan Banyumanik, lagu ini juga dikumandangkan antusias dan semarak.
Acara Ekspo KKN Tematik Lingkar Kampus dan penguatan kelembagaan merupakan rangkaian dari kegiatan KKN Tematik Lingkar Kampus yang berkolaborasi dengan Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Teknik Sipil Undip. Sedangkan ekspo KKN tematik Lingkar Kampus Undip secara keseluruhan menampilkan 10 stand.
Ekspo dibuka oleh Wakil Ketua LPPM Bidang Pengabdian kepada Masyarakat Undip Prof Dr Rahayu , SH M.Hum didampingi perwakilan dari Kecamatan Tembalang, Sekretaris Lurah Tembalang, serta sejumlah tokoh masyarakat dan dosen Udip.
Wakil Ketua LPPM Undip Prof Rahayu mengapresiasi tim KKNT yang menampilkan karya luaran KKNT di 10 stand . Lembaganya LPPM terus mendorong agar beberapa luaran yang berhasil terus ditindaklanjuti dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat lainnya, baik melalui kegiatan KKNT berikutnya maupun program pengabdian masyarakat dengan skema IDBU.
“Program yang luarannya berhasil dan bermanfaat bagi masyarakat dapat dilanjutkan dengan program pengabdian kepada masyarakat berikutnya,” ujarnya saat membuka ekspo KKN Tematik dengan memukul gendang.
Sementara itu dalam rangkaian kegiatan KKNT ini sebelumnya , lagu kepedulian atas lingkungan hidup berjudul Rabuk Semarang dikumandangkan untuk memberi semangat masyarakat peduli lingkungan. Guru Besar Teknik Sipil Undip Prof Sriyana berharap pemerintahah, dunia usaha dan masyarakat berkolaborasi mendukung bumi hayati yang lestari. Lagu ini dan liriknya juga disikapi positif masyarakat Semarang. Rabuk Semarang sendiri memiliki arti “Rawat Bumi Kolaborasi”. Rabuk semarang ini artinya segenap komponen masyarakat sudah seharusnya berkolaborasi untuk melestarikan lingkungan terutama sungai, termasuk sungai krengseng di lingkungan kampus Undip dan bagi upaya mendukung waduk Diponegoro Lestari.
“Ini merupakan kegiatan KKN Tematik kami dengan tema Sungaiku Bersih Kampusku Asri”, ujar mahasiswa Teknik Undip sekaligus ketua kelompok KKNT 3 Muhammad Faesal.
Acara ini berhasil membentuk kelembagaan untuk mendukung waduk Diponegoro Lestari. Kelembagaan ini nantinya akan menguatkan peran masyarakat dalam merawat sungai sepanjang DAS dari Pudak Payung/ Watugong hingga Sungai Krengseng dan Waduk Diponegoro Lestari.
“Program ini ingin menagajak masyarakat untuk menguatkan SDGS (Sustanable Development Goals) berdasarkan PP Nomor 59 Tahun 2017. Oleh karena itu program ini dibentuk untuk menguatkan kolaborasi, dan membentuk wadah kelembagaan yang nantinya wadah kelembagaan tersebut saling berkolaborasi untuk mendukung pengelolaan sungai dan waduk dipengoro lestari,” kata Prof Sriyana.
Dalam kesempatan ini Prof Sriyana mengajak masyarakat untuk menyanyikan lagu Rabuk Semarang dan memikirkan kondisi lingkungan sungai, yang berdampak kepada pencemaran lingkungan dan dapat menimbulkan kontradiksi di masyarakat.
“Lagu tersebut memiliki pemaknaan yang sangat dalam, untuk mengelola sungai dan mencintai lingkungan,” ujar lurah Tembalang, Maryono
Sementara itu Kegiatan KKN Tematik Lingkar Kampus Undip juga mengusung program – program lain yang mendukung terjalannya kegiatan KKN di sekiatar wilayah kampus, seperti pembangunan Pojok Baca, pemetaan wilayah sungai, pembuatan jalur evakuasi serta titik kumpul yang dilaksanakan di wilayah RW 003 Rt 002 Kelurahan Tembalang., juga alat pembasmi nyamuk bagi warga di pinggiran sungai.
Dalam ekspo KKN Tematik di pelataran dan jalan kampung Jurang Blimbing juga dipamerkan karya dan luaran KKNT lainnya antara lain dari program KKNT Literasi digital yang mendorong peranan tokoh masyarakat meminimalisir dampak buruk media digital. KKNT juga mengangkat tema kesenian mendorong makin majunya kesenian kuda lumping di Tembalang, KKNT pembangunan kelembagaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang SK Lurahnya diserahkan pada saat ekspo kemarin.
“ Pokdarwis di Jurang Blimbing ini sudah dirintis oleh masyarakat, dan mahasiswa KKNT menguatkannya.Jadi bukanlah yang baru sama sekali,” terang Dr Daud Samsudewa, dosen pembimbing KKNT.
Ekspo dirangkaikan dengan pementasan kesenian serta festival kuda lumping hingga Sabtu malam. Masyarakat Tembalang , para mahasiswa Undip lainnya dan para santri Ponpes Galang Sewu di sekitar lokasi ekspo juga antusias mengunjungi stand ekspo KKNT Undip yang menyediakan pula door prize dan hadiah. (Red)