PANDEGLANG – Kegiatan Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang kembali menimbulkan kerumunan. Kerumunan kembali terjadi di depan gerbang Gedung Dinkes saat peserta menunggu antrean untuk diberikan vaksin.
Kali ini, peserta vaksinasi yang menimbulkan kerumunan adalah guru di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang. Alhasil, kegiatan tersebut terpaksa dibubarkan oleh petugas karena sudah melanggar protokol kesehatan.
“Saya sangat menyayangkan pelaksanaan vaksinasi bagi para guru ini menimbulkan kerumunan, padahal Dinkes telah mengatur jadwal vaksinasi, kalau nyatanya seperti ini, banyak kerumunan ya terpaksa kami bubarkan untuk keselamatan kita semua,” jelas Sekretaris Daerah Pandeglang Pery Hasanudin usai membubarkan kegiatan, Senin (15/3/2021).
Kata Sekda, jika melihat kondisi di lapangan saat ini bukan penyebaran Covid-19 di Pandeglang akan sulit dikendalikan, bahkan malah makin bertambah.
“Jadi tolonglah bagi yang mau divaksin harus tertib, datang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan jangan lupa terapkan protokol kesehatan,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Raden Dewi Setiani menyampaikan, vaksinasi tahap kedua padahal sudah dipersiapkan dengan sangat matang baik dari tenaga kesehatan, tenda, kursi, pengamanan, bahkan akses jalan untuk kendaraan sudah ditutup agar kegiatan sesuai protokol kesehatan.
“Hari ini jumlah orang yang divaksin membludak, mayoritas adalah guru, kami kewalahan mengaturnya, padahal sudah kami imbau jangan berkerumun tapi tidak mempan, sampai pak Sekda dan Satpol PP turun tangan ikut membubarkan,” jelasnya.
Ia menegaskan, awalnya Dinkes menargetkan vaksinasi bagi tenaga pengajar sebanyak seribu orang namun karena tidak mau mematuhi protokol kesehatan makanya kegiatan terpaksa dibubarkan. Bahkan ke depan, kata dia, untuk mencegah hal ini terulang kembali Dinkes akan berkoordinasi dengan puskemas agar vaksinasi dilakukan di puskesmas terdekat.
“Pelaksanaan vaksin bagi para guru ini kami sudah meminta kepada Dinas Pendidikan agar dibentuk tim kordinator untuk mempermudah proses pelaksanaan vaksin, akan tetapi sampai saat ini tidak ada, makanya sampai membludak, padahal kami sudah susun jadwal hari dan waktunya, akan tetapi mereka tidak mematuhi jadwal yang sudah ditetapkan,“ tegasnya.
(Med/Red)