LEBAK – Anggota komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dari Fraksi Partai Golkar, Ade Rossi Khoerunnisa beserta rombongan mengunjungi Rumah Tahanan Negara Klas IIB Rangkasbitung, Jumat (27/12/2019). Dalam kunjungan anggota komisi yang membidangi hukum tersebut diterima langsung oleh Kepala Rutan Rangkasbitung dan didampingi pejabat struktural beserta staf.
Kepala Rutan Rangkasbitung, Aliandra Harahap menyampaikan gambaran umum Rutan Rangkasbitung. Aliandra menyatakan bahwa rutan Rangkasbitung wilayah bebas dari pelanggaran handphone dan Narkoba.
“Alhamdulillah untuk pertama kalinya, sejak tahun 1990-an Rutan Rangkasbitung berkesempatan dikunjungan oleh anggota parlemen, Wakil Rakyat putri terbaik Provinsi Banten tentu saja kunjungan ini akan menambah semangat kami dalam memberikan pelayanan dan melaksanakan tugas pokok sesuai dengan target kinerja masing-masing,” kata Aliandra.
Karutan turut menyampaikan sejumlah program terkait revitalisasi pemasyarakatan. “Rutan Rangkasbitung sudah berganti nomenklatur menjadi lapas Kelas III Rangkasbitung, kami mempunyai program unggulan untuk mengintegrasikan Warga Binaan Pemasyarakatan melalui pondok asimilasi, sesuai harapan revitalisasi pemasyarakatan, nantinya napi semua akan dibina dan diberikan keterampilan dari mulai bercocok tanam, budidaya, keterampilan lain serta juga langsung berbaur dengan masyarakat, oleh karenanya perlu dukungan terutama armada yang memadai dan kondisi bangunan yang semestinya bisa direlokasi” katnya.
Sementara Adde Rossi menyambut hangat sejumlah masukan dan gambaran umum yang disampaikan. “Kita semua sudah tahu seluruh lapas overkapasitas termasuk di sini, sekaligus kita membuktikan fakta dilapangan seperti apa, sejumlah catatan akan kami teruskan, kami dorong nanti Menteri Hukum dan HAM terkait relokasi lapas, prasarana armada penunjang pembinaan, termasuk juga kami dorong pemerintah untuk menyediakan jaminan kesehatan bagi seluruh WBP,” kata Adde.
Dirinya juga sangat mengapresiasi jajaran petugas Rutan Rangkasbitung, akan program pembinaan, wilayah yang minim pelanggaran handphone dan narkoba. “Selain itu saya terksesan program humanity dalam menjalakan tugasnya menyisihkan infak untuk memberikan layanan kesehatan dan pembinaan keagamaan. Ini mesti diapresiasi agar berimbang sehingga menghilangkan kesan negative yang ada di lapas lain selama ini,” katanya. (Ali/Red)