PANDEGLANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pandeglang melakukan sosialisasi Pemilu tahun 2019 di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Pandeglang. Selain sosialisasi KPU juga melakukan simulasi pencoblosan di depan 205 orang warga binaan.
Divisi Perencanaan dan Data KPU Pandeglang, Andri Ausini menyampaikan, pelaksanaan Pemilu yang kurang lebih tinggal 50 hari lagi membuat KPU semakin gencar melakukan sosialisasi ke basis-basis tertentu seperti basis keluarga. Perempuan, pemilih pemula, termasuk basis pemilih berkebutuhan khusus salah satunya basis pemilih di Rutan Pandeglang.
“Meski mereka berada di Rutan mereka tetap bisa menggunakan hak pilihnya, walaupun mereka berpotensi tidak mendapatkan 5 surat suara,” ujar Andri di sela-sela kegiatan, Rabu (27/2/2019).
Andri menyampaikan ada kesulitan tersendiri untuk pemilih di dalam Rutan seperti jumlah penghuni Rutan yang keluar masuk, sehingga KPU belum berani mendaftarkan penghuni yang ada di dalam Rutan ke DPT. Tantangan selanjutnya yang harus dihadapi KPU adalah persyaratan pemilih harus memiliki e-KTP sedangkan banyak penghuni rutan yang belum memiliki e-KTP.
Menurut jadwal yang dimiliki KPU jadwal terakhir untuk mendaftarkan pemilih dalam DPTb itu sampai tanggal 12 Maret 2019, namun jika sampai tanggal yang ditentukan masih banyak penghuni Rutan belum mendapatkan e-KTP maka KPU akan menunggu kebijakan selanjutnya dari KPU RI.
“Banyak warga binaan titipan, ada yang belum vonis, sehingga angka pastinya berapa sampai 17 April kami belum bisa memindahkan mereka (dalam DPT), hanya ada beberapa saja sekitar 10-20 orang yang sudah pasti memilih di sini,” katanya.
Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIB Pandeglang, Alwan mengatakan ada 205 orang yang menghuni Rutan di mana di antaranya 11 orang penghuni perempuan, ia mengaku Rutan sudah siap pada saat pelaksanaan Pemilu tanggal 17 April nanti.
“Panitia setengahnya dari rutan dan setengahnya lagi dari kelurahan. Kami pastikan semua warga Indonesia yang dibina di sini pada tanggal 17 April bisa memilih,” tegasnya. (Med/Red)
