TANGERANG – Menjelang pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 di Kota Tangerang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang menggelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara serta Penggunaan Sirekap yang berlangsung di SMP Negeri 25 Kota Tangerang.
Dalam kesempatan tersebut, Penjabat (Pj) Walikota Tangerang, Nurdin hadir menyaksikan simulasi yang diikuti oleh masyarakat yang termasuk ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 13 Kelurahan Gaga Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Sabtu (9/11/2024).
“Kegiatan ini jadi kesempatan seluruh masyarakat untuk semakin paham alur pemilihan nanti. Bahkan yang terpenting adalah kedatangan bapak, ibu sekalian sebagai warga negara untuk memberikan hak suaranya dalam memilih pemimpin Kota Tangerang lima tahun ke depan,” ungkap Nurdin, kala menyampaikan sambutannya.
Nurdin, yang ikut meninjau langsung pelaksanaan simulasi, bahkan turut berpartisipasi mengikuti alur pelaksanaan pencoblosan di TPS 13 bersama dengan masyarakat. Dirinya menyampaikan, kesiapan KPU dalam Pilkada mendatang sudah cukup matang sehingga diharapkan pelaksanaan nanti bisa berjalan baik dan kondusif.
“Saya mengapresiasi kesiapan KPU, salah satunya melalui simulasi hari ini yang benar-benar menyerupai pelaksanaan sebenarnya, bahkan melibatkan masyarakat langsung. Semoga pelaksanaan nanti bisa berjalan aman, damai dan kondusif serta menghasilkan pemimpin yang amanah untuk Kota Tangerang,” pungkas Pj. Walikota.
Ketua KPU Kota Tangerang Qori Ayatullah menyampaikan simulasi dilaksanakan berdasarkan Surat dari KPU RI terkait degan simulasi pemungutan suara dan juga berdasarkan PKPU nomor 2 tahun 2024 tentang tahapan dan jadwal pemilihan Gubernur Wakil Gubernur Walikota dan Wakil Walikota.
“Kita melaksanakan simulasi di SMP 25 Kecamatan Larangan karena representatif jumlah DPT total TPS maksimal 600 kita pilih di tengah tengah dengan kondisi riil dengan DPT 496,” ucap Qori.
Simulasi kali ini sifatnya menghitung efisiensi waktu daripada jumlah pemilih karena jumlah pemilih Pilkada berbeda dengan Pilpres Pileg maksimal 300 DPT sementara Pilkada bisa 600 DPT.
“Kemudian sekaligus pembelajaran KPPS untuk bisa menyaksikan simulasi yang nanti akan dibikin video yang akan dishare ke PPS dalam rangka belajar,” ujarnya.
(Red)