SERANG – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengklaim PPKM Darurat di Banten menurunkan sekitar 30 persen mobiltas masyarakat di Banten. Daerah yang paling patuh menerapkan PPKM Darurat tersebut yakni Kota Tangerang Selatan.
“Meskipun belum memberikan dampak signifikan, namun PPKM darurat penting untuk terus dilakukan dlm menekan mobilitas masyarakat. Sudah ada penurunan mobilitas penduduk setelah diberlakukannya PPKM Darurat. Yang sudah ada penurunan di atas 30 persen se- Jawa baru di Kota Tangerang Selatan,” kata Ati kepada awak media, Minggu (11/7/2021).
Ati menambahkan penurunan di atas 30 persen se-Jawa di Kota Tangsel, maka sejak Senin (12/7/2021) Kota Tangsel yang sebelumnya zona merah akan turun menjadi zona oranye.
Meskipun belum memberikan dampak signifikan, namun PPKM Darurat dinilai penting untuk terus dilakukan dalam menekan mobilitas masyarakat.
Karena untuk menekan penularan virus corona varian Delta, kata Ati, harus dapat menekan mobilitas masyarakat sampai 50 persen.
“PPKM Darurat akan terevaluasi apakah memberikan dampak terhadap penurunan kasus dihitung 14 hari setelah diberlakukannya PPKM Darurat,” katanya.
Sementara itu, di Kota Cilegon mobilitas masyarakat hanya turun 15 persen, Kota Serang sebanyak 20 persen, Kota Tangerang 24,7 persen, Kabupaten Lebak 17 persen, Kabupaten Serang 18 persen, Kabupaten Tangerang 23,5 persen.
(You/Red)