SERANG – Kota Serang ternyata sudah berstatus zona merah penularan Covid-19.
Hari Pamungkas, Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Serang menyatakan bahwa sejak 20 Mei 2020 Kota Serang sudah ditetapkan sebagai zona merah, sama seperti wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Pernyataan ini berbeda dengan keterangan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti yang menyebut saat ini Kota Serang Zona Oranye.
“Kemenkes udah netapin dua minggu lalu Kota Serang zona merah. Makanya cukup kaget pas peta dari Pemprov jadi oranye,” ujarnya, Senin (1/6/2020).
Untuk mencegah penularan Covid-19, Hari Pamungkas menyatakan bahwa masyarakat perlu menerapkan perilaku hidup beraih dan sehat, terutama mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, dan konsumsi gizi seimbang. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah dan membatasi aktvitas di luar rumah.
“Masyarakat diimbau melakukan physical distancing, jaga jarak minimal 1 meter ketika berinteraksi dengan orang lain. Delalu menggunakan masker bila sedang sakit dan membatasi kegiatan sosial. Selain itu terapkan etika batuk dan bersin yaitu apabila batuk/bersin tutup dengan menggunakan lengan atas bagian dalam atau tisu. Apabila menggunakan tisu, harus segera dibuang ke tempat pembuangan sampah yang tertutup,” ujarnya.
Walau sudah masuk zona merah, Kota Serang belum menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Data pada 31 Mei 2020, warga Kota Serang yang terkonfirmasi positif Corona sebanyak 11 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 7 orang dinyatakan sembuh, 3 masih dirawat, dan 1 meninggal dunia.
BACA JUGA :
Tren Kasus Positif Covid-19 Meningkat, Kota Serang Jadi Zona Oranye
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti saat dikonfirmasi membenarkan saat ini Kota Serang menjadi zona oranye. Hal itu dikarenakan adanya tren kasus positif yang terus meningkat.
“Sudah mulai terjadi adanya transmisi lokal, sehingga tren kasus meningkat,” ujar Ati kepada BantenNews.co.id, Jumat (29/5/2020). (ink/red)
