
SERANG – Pihak swasta dalam perkara korupsi sewa lahan Stadion Maulana Yusuf (MY), Basyar Alhafi dijatuhi vonis 2 tahun dan 6 bulan penjara. Keponakan mantan Walikota Serang, Syafrudin itu terbukti melakukan tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan negara Rp475 juta.
Basyar dijatuhi vonis yang sama seperti mantan Kadisparpora Kota Serang, Sarnata yang sebelumnya juga dijatuhi vonis 2 tahun dan 6 bulan penjara.
“Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 tahun dan 6 bulan,” kata ketua majelis hakim Mochamad Ichwanudin saat membacakan vonis di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Serang, Selasa (18/2/2025).
Menurut hakim perjanjian kerja sama (PKS) sewa lahan yang dilakukan Basyar dan Pemkot Serang menimbulkan kerugian negara karena sewa lahan tidak sesuai perhitungan kantor jasa penilaian publik.
Dari penilaian itu semestinya harga sewa lahan seluas 5,689,83 m2 seharusnya Rp483 juta tapi di kontrak kerja sama Basyar sepakat hanya membayar Rp95,6 juta dan Basyar membayar sebesar Rp7 juta. Total kerugian negara menurut hakim sebesar Rp475 juta dikurangi pembayaran yang sudah dibayar Basyar.
“Maka terdapat selisih sebesar 388 juta (selisih dengan perhitungan KJPP dengan PKS) yang jadi keuntungan Basyar Alhafi,” kata hakim ad hoc, Wahyu Wibawa.
Basyar terbukti melanggar Pasal Pasal 3 Jo pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Dirinya juga dihukum membayar pidana denda sebesar Rp200 juta subsider 3 bulan. Selain itu, Basyar juga diwajibkan membayar UP sebesar Rp475 juta yang jika tidak terbayar atau harta bendanya tidak mencukupi maka diganti pidana penjara selama 1 tahun.
Vonis ini lebih ringan dari tuntutan JPU Kejari Serang yang sebelumnya menuntut Basyar selama 5 tahun dan 3 bulan.
Mengenai keadaan meringankan, Basyar dinilai sopan selama persidangan dan belum pernah dihukum sebelumnya. Sedangkan keadaan memberatkan perbuatannya merugikan keuangan negara
Usai mendengarkan vonis, baik JPU dan Basyar mengatakan pikir-pikir terlebih dahulu apakah akan mengajukan banding atau tidak.
“Pikir-pikir yang mulia,” kata Basyar.
Penulis: Audindra Kusuma
Editor: Usman Temposo