LEBAK – Setibanya di Pos Banten Dompet Dhuafa, Pondok Pesantren Darul Mustofa yang berada di Kampung Hemberang, Desa Luhur Jaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Dompet Dhuafa segera berkoordinasi untuk melakukan assessment lebih lanjut dengan Tim Respon Cabang Banten juga pihak Ponpes, Jumat (3/1/2020).
Pos tersebut merupakan salah satu titik pengungsian terbanyak yang didirikan sejak Kamis 2 Januari 2020, bersama 20 orang relawan Dompet Dhuafa Banten.
“Pengungsi ada sekitar 200 orang, namun itu terus bertambah karena masih dalam fase evakuasi”, terang Agus Salim, Tim Respon Dompet Dhuafa Banten.
Dompet Dhuafa juga telah membuat Dapur Umum, Pos Hangat, Pos Medis, bantuan drop logistik, juga PFA (Psychological First Aid). Pun, tim armada Darling (Dapur Keliling) segera merapat ke Lebak, Banten.
RS Mata Ahmad Wardi Banten Dompet Dhuafa turut menerjunkan tim medis untuk melaksanakan Aksi Layanan Sehat (ALS) di Pos Ponpes Darul Mustofa, pun mobilisasi di titik lain.
Wawan, selaku Penanggung Jawab pihak Ponpes Darul Mustofa mengatakan kebutuhan para pengungsi saat ini berupa tikar, selimut, juga tentunya suplai makanan.
“Masih banyak warga terdampak yang butuh evakuasi di Kecamatan Lebak Gedong, yaitu area Kampung Cigobang, Kampung Muhara, juga Kampung Ciniru,” terangnya.
Tetapi informasi terkini yang didapat, untuk menuju ke lokasi-lokasi tersebut menjadi akses sulit, lumpur, jembatan rusak, dan area rawan longsor. “Ada pengungsi yang bertahan di hutan-hutan, juga belum tersentuh di blok Gunung Sibandung”, lanjut Wawan.
Koordinator Tim DMC (Disaster Management Centre) respon banjir bandang Banten, Erwandi Saputra, menyebutkan pihaknya melakukan penyisiran terlebih dahulu, kemudian evakuasi awal di daerah Cigobang.
“Maghrib tadi pun tim kami melakukan mobilisasi bersama warga, mendampingi untuk mencari keluarganya yang terjebak. Alhamdulillah, dipertemukan setelah satu jam kemudian,” katanya. (Red)