SERANG – Koordinator Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Calon Presiden-Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Haris Rusly Moti meminta kepada relawan Prabowo-Gibran di daerah untuk tidak terpancing provokasi yang mengganggu jalannya proses Pemilu 2024.
Dirinya menegaskan, relawan Prabowo-Gibran juga tidak memicu konflik seperti yang terjadi di Boyolali dan Sulawesi Utara.
“Kami menekankan kepada seluruh komunitas relawan Prabowo-Gibran agar tak melayani provokasi dan memicu konflik seperti di Boyolali dan Sulawesi Utara dimana adanya konflik yang dipicu provokasi relawan dengan TNI,” kata Haris usai rapat koordinasi dengan TKD Prabowo-Gibran Provinsi Banten di Kantor DPD Gerindra Banten, Selasa (9/1/2024).
Haris meminta kepada seluruh komunitas relawan Prabowo-Gibran di Banten untuk selalu menjaga kondusifitas dan kerukunan masyarakat.
“Kami berharap Pilpres 2024 berjalan rukun dan damai. Karena kita bersaudara jadi jangan memancing konflik. Maka dari itu relawan Prabowo-Gibran jangan meladeni provokasi, dan seharusnya bagaimana kita melakukan pendekatan ke masyarakat agar memilih Pak Prabowo dan Mas Gibran,” ucapnya.
Terkait rapat koordinasi, Haris menjelaskan, TKN berharap adanya kolaborasi relawan dalam memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.
“Kalau kita lihat saat ini ada empat kelompok (relawan), pertama relawan Pak Prabowo, lalu relawannya Mas Gibran, relawan Pak Jokowi (Joko Widodo, red) dan relawan partai politik. Ini yang harus dibangun kerjasamanya agar pasangan Prabowo-Gibran bisa menang,” jelasnya.
Haris melihat Banten menjadi salah satu daerah dimana dalam dua kali pemilu yakni pada 2014 dan 2019 Prabowo Subianto selalu mendapatkan suara yang besar.
“Banten ini kan provinsinya Pak Prabowo, terbukti pada pemilu lalu beliau menang. Ini kita tebalkan lagi dan saya meyakini bisa meraih 70 persen suara di Banten,” ujarnya.
TKN, kata Haris, mendukung Pemilu Serentak 2024 dapat dimenangkan Pasangan Prabowo-Gibran dalam satu putaran.
“Harus satu putaran, agar anggaran untuk putaran kedua bisa dialokasikan untuk pendidikan, kesehatan dan lain-lain,” tandasnya. (Mir/Red)