KAB. SERANG – Peringatan Haul Syekh Nawawi Al-Bantani ke-132 yang digelar sejak 25 hingga 28 April 2025 di Kompleks Pesantren An-Nawawi, Tanara, Kabupaten Serang, berlangsung khidmat dan dihadiri ribuan jamaah.
Namun begitu, di balik semarak dan kekhidmatan acara tahunan tersebut, terselip kekecewaan dari masyarakat lokal terkait kehadiran sponsor mega proyek Pantai IndahKapuk (PIK 2) yang hingga saat ini masih bersengketa dengan hati masyarakat.
Kepada BantenNews.co.id, Koordinator Karbala, Muhajir, menyatakan keterlibatan PIK 2 dalam acara haul dianggap mencederai marwah acara yang selama ini dikenal sakral dan dilandasi semangat keikhlasan.
“Haul Syekh Nawawi itu simbol kehormatan masyarakat Banten. Ketika ada kepentingan pragmatis masuk ke dalamnya, itu menyakiti hati masyarakat,” ujarnya kepada BantenNews.co.id pada Sabtu (26/4/2025).
Menurutnya, sejak awal, haul ini merupakan kegiatan yang lahir dari partisipasi masyarakat, baik tenaga, pikiran, hingga makanan tradisional. Mereka tak pernah meminta pamrih, apalagi mengharapkan balasan dalam bentuk eksposur seperti spanduk atau baliho. Namun, kata dia, pada haul kali ini, logo besar PIK 2 terlihat mencolok di panggung dan atribut acara lainnya.
“Yang menyumbang dari hati tidak perlu dipajang-pajang. Tapi kenapa PIK 2 yang tengah berpolemik dengan masyarakat justru mendapatkan tempat yang begitu besar di panggung haul?” keluh Muhajir.
Ia menambahkan, kehadiran PIK 2 sebagai sponsor tidak melalui mediasi dan pembicaraan secara musyawarah dengan warga sekitar. Hal ini menimbulkan kontroversi ditengah khidmatnya keberlangsungan acara.
“Hampir seluruh masyarakat Tanara kecewa. Mereka merasa tidak dihargai, apalagi Tanara adalah kawasan penting yang jadi perbatasan Tangerang dan Serang,” tegasnya.
Kekecewaan semakin dalam ketika sejak acara pembukaan yang menampilkan lomba Tahfidz Qur’an dan MTQ logo PIK 2 justru sudah mendominasi. Hal ini membuat sebagian warga enggan berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan haul.
“Bukan soal besar kecilnya sumbangan, tapi ini soal prinsip. PIK 2 tidak seharusnya mengambil peran dalam acara sebesar ini tanpa persetujuan masyarakat,” tambah Muhajir.
Ia menyebut tidak ada mediasi antara panitia dengan masyarakat terkait keputusan menggandeng PIK 2. Panitia disebut terdiri dari unsur kelurahan, BPD, tokoh masyarakat, dan ulama setempat. Namun komunikasi dianggap minim dan mengecewakan.
“Ini bukan sekadar acara tahunan, ini momentum penting untuk mengenang ulama besar yang diakui dunia. Maka, kepentingan korporasi maupun politik seharusnya tidak mencemari acara seperti ini,” ujarnya.
Muhajir berharap pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pusat, dapat bijak menyikapi konflik yang timbul akibat proyek seperti PIK 2. Ia juga mengimbau agar ke depan, acara kebudayaan dan keagamaan tidak dijadikan alat kepentingan kelompok tertentu.
“Yang kita jaga ini marwah ulama, bukan sekadar kegiatan seremonial. Jangan sampai karena sumbangan kecil, kita mengorbankan nilai-nilai keumatan yang selama ini dijaga,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tanara, Jayadi, menegaskan panitia Haul Syekh Nawawi Al-Bantani tetap fokus pada kesuksesan acara meski muncul suara-suara penolakan terhadap sponsor PIK 2.
Menurutnya, keterlibatan sponsor bukan hal baru dalam rangkaian haul, khususnya dalam penyelenggaraan lomba baca kitab karya Syekh Nawawi.
“Saya wakil ketua panitia, sejak tahun 2023, panitia mulai kembali menggelar lomba baca kitab kuning karya Syekh Nawawi. Saat itu kami didukung oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai sponsor,” ungkap Jayadi.
Pada tahun 2024, panitia memperluas cakupan lomba menjadi tiga jenis yaitu lomba pidato tentang Syekh Nawawi Al-Bantani, lomba baca kitab Nihayatuz Zain, dan lomba baca kitab Tafsir Al-Munir. Adapun dukungan dana tahun itu datang dari sponsor Bintang Sembilan Wali.
“Tahun ini, meskipun waktu persiapan sangat terbatas pasca lebaran, kami tetap mengadakan lomba baca kitab, meskipun hanya satu, yaitu Tafsir Al-Munir. Sponsor kami kali ini adalah PIK 2. Alhamdulillah, panitia merasa sangat terbantu,” jelasnya.
Lebih jauh, Jayadi menyatakan, panitia tidak terpengaruh oleh kritik yang muncul terkait sponsor PIK 2. Fokus utama panitia, katanya, adalah memastikan kelancaran acara dan kepuasan para peziarah yang hadir.
“Panitia jalan terus sesuai jalurnya. Target kami adalah menyukseskan haul dan memastikan masyarakat yang hadir merasa senang,” tegasnya.
Ia juga membantah adanya sponsor dari PIK 2 memengaruhi semangat masyarakat untuk hadir.
“Tanara tetap ramai, meski sempat ada upaya menggembosi. Kami buktikan bahwa Tanara tidak bisa dipengaruhi oleh hal-hal seperti itu,” tambahnya.
Diakhir, Jayadi menyampaikan rasa terima kasih kepada sponsor. “Kami sangat berterima kasih kepada PIK 2 atas bantuannya. Tolong sampaikan juga kepada mereka yang masih meragukan, panitia justru merasa sangat terbantu dan bahagia,” tandasnya.
Penulis: Rasyid
Editor: TB Ahmad Fauzi